20. Apa yang terjadi?

43.2K 3.1K 1.2K
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Absen dulu? ➡️

Pada puasa ngga? ➡️

Umur berapa kalian?➡️

Kalian tau nggak, dengan kalian vote dan komentar itu bikin Holi semangat buat lanjutin cerita ini:)

800 vote + 1k komentar
untuk double up!

-HAPPY READING-

****

Tok

Tok

Tok

Apa ada tamu sepagi ini?

Qilla membukakan pintu.

Qilla terkejut siapa yang bertamu ke rumahnya, terlihat dua orang dengan berpakaian baju polisi lengkap. Ya, yang datang ke rumahnya adalah dua orang polisi.

"Assalamu'alaikum, maaf mengganggu waktunya,  kami dari pihak kepolisian, apakah ada sodara Husain disini?" Tanya polisi tersebut.

Husain yang mendengar namanya dipanggil, ia mendekat, ia sudah menduganya jika polisi akan datang ke rumahnya pagi ini.

"Ini surat panggilan saksi dari kepolisian, bisakah anda ikut sebentar bersama kami untuk menjadi saksi soal kematian sodara Rafto?" Tanya polisi itu lagi.

Husain menatap Qilla, ia seakan mengatakan pada Qilla, jika semuanya tidak akan memburuk, ia seperti janji pada Qilla untuk kembali pulang.

"Iya, pak, bisa." Kaya Husain dengan suaranya yang berat.

Qilla meneteskan air matanya. "Pak polisi, suami saya nggak salah, dia nggak salah, jangan hukum suami saya."

"Kami memanggilnya sebagai saksi, belum sebagai tersangka." Polisi tersebut menjelaskan.

Husain menggenggam tangan Qilla, ia menatap Qilla dengan tatapan yang sangat amat dalam. "Kamu baik-baik ya dirumah?" Husain memeluk Qilla dengan erat, seakan tidak mau kehilangannya.

Melihat Husain yang perlahan hilang dari pandangannya, membuat Qilla meneteskan air matanya, ia ketakutan jika Husain akan meninggalkannya dalam waktu yang lama dengan kesalahan yang tidak diperbuat olehnya.

Qilla menutup pintu rumahnya, ia duduk bersandar pada belakang pintu, ia masih memikirkan Husain, ia tidak bisa membiarkan Husain dijebak seperi ini.

Siapa yang jahat melakukan ini semua?
Qilla tahu Rafto berhak mendapatkan keadilan, tetapi bukan begini caranya, bukan Husain yang membunuh Rafto!
Ya, Qilla tidak akan lupa siapa penyebab Rafto meninggal, tentu saja masih terekam dengan jelas perkataan papanya yang mengatakan jika papanya yang telah membunuh Rafto.

Lantas sekarang Qilla harus bagaimana?

Apakah Qilla harus mengatakan pada Polisi jika pelaku pembunuhan Rafto adalah papanya sendiri?

Qilla mengacak-ngacak rambutnya sendiri, sungguh ia kebingungan dengan apa yang ia harus lakukan setelah hal ini.

Tok!

Tok!

Tok!

Suara ketukan terdengar lagi di belakang pintu rumahnya, Qilla dengan perasaan masih kacau ia membuka pintu rumahnya.

Hushaqilla (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang