Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen dulu? ➡️
Baca sambil ngapain? ➡️️
Kalian tau nggak, dengan kalian vote dan komentar itu bikin Holi semangat buat lanjutin cerita ini:)
1k + 1k komentar
untuk double up! Bisa?-HAPPY READING-
****Bau obat mulai memasuki penciuman Husain. Ya, saat ini langkah kaki Husain mulai menyusuri lorong-lorong rumah sakit, untuk mencari ruang rawat istrinya, Qilla.
Husain berhenti tepat di depan ruangan yang telah di arahkan oleh receptionist, kebetulan ada Dokter yang baru keluar dari ruang rawat Qilla, sepertinya Dokter tersebut telah selesai memeriksa keberadaan Qilla.
"Permisi Dok, boleh saya ijin masuk?" Tanya Husain terhadap Dokter tersebut.
"Maaf sebelumnya anda siapa, ya?" Tanya Dokter tersebut.
"Husain suaminya Qilla, Dok." Tiba-tiba dengan membawa kantong yang berisi makanan Iqbal menghampiri mereka.
Ya, Iqbal memang sempat keluar rumah sakit untuk membeli makanan, karena udah dua hari ia tidak makan, menunggu Qilla sampai sadar dari komanya. Tetapi, setelah Qilla dipindahkan ke ruang rawat, Iqbal tadi pagi meminta ijin pada Dokter untuk keluar membeli makan.
Lantas apakah Qilla sudah siuman?
"Kalau begitu Silahkan masuk, saya juga sudah selesai memeriksa keadaan pasien atas nama Qilla ini, saya pamit untuk memeriksa pasien yang lain, ya. permisi." Ujar Dokter tersebut.
"Terimakasih, Dok." Iqbal dan Husain menjawab bersamaan.
Setelah Dokter yang memeriksa Qilla sudah jauh dari pandangan Husain, ia minta ijin pada Iqbal untuk menemui Qilla tak lupa ia juga minta maaf karena telah datang telat.
"Saya ijin masuk ke ruangan Qilla, ya, bal?" Pinta Husain. "Saya juga minta maaf karena telat kesininya."
"Dua hari harusnya bukan cuma telat sih, tapi-- saya juga paham, mungkin lagi ada yang kamu pikirin, tapi kalau kamu beneran ninggalin adik saya, ya, saya kecewa banget sama kamu," Ujar Iqbal.
Memang saat iqbal berbicara dengan Husain, ia menggunakan kosa kata saya-kamu, karena telah terbiasa ketika mereka masih mondok di pesantren.
"InsyaAllah, kalau gitu saya masuk dulu ya, bal?"
Iqbal mengangguk. "Silahkan."
Clek!
Husain mulai memasuki kamar rawat Qilla, terlihat Qilla yang tengah terbaring lemah di atas kasur tempatnya terlelep.
Husain mendekat, ia duduk disebelah Qilla, sembari tangan yang mulai menggenggam tangannya Qilla.
Husain menundukan pandangannya, ia bahkan sudah tidak sanggup melihat Qilla yang berakhir seperti ini hanya karena menyelamatkan nyawanya.
"Maaf," Kata Husain.
Perlahan air mata Husain menetas, terjatuh mengenai tangannya Qilla yang ia genggam.
"Harusnya saya yang tidur disini, bukan kamu. Maaf, kamu jadi terluka seperti ini karena ulah saya." Husain menarik napasnya pelan. "Maaf, saya tidak bisa menjaga kamu, maaf saya--"
![](https://img.wattpad.com/cover/326637501-288-k279026.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hushaqilla (Selesai)
Teen FictionIni tentang Shaqilla Khanza, Gadis sembilan belas tahun yang awalnya sangat bahagia ketika mendengar akan dijodohkan dengan sahabat Iqbal, abangnya. Namun, sial. Ternyata yang akan di jodohkan dengannya adalah, laki-laki aneh yang tidak tahu menah...