Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen Hadir disini ➡️
Kalian asal mana? ➡️
Btw, apa kabar? ➡️
Vote sebelum baca, tinggalin jejak dengan komentar yaa:)
700 vote + 1k komentar
untuk double up!-HAPPY READING-
****
"Kamu akan bernasib sama seperti Rafto, kalau kamu berani-beraninya melawan papa!" Ancam papanya Qilla, Alfarizi.
"Maksud papa?" Tanya Husain bingung. "Ada hubungan apa papa sama kematian Rafto?"
"Kamu nggak perlu tau! Ingat, yang harus kamu lakuin itu, jaga rahasia bisnis papa!" Ujar Alfarizi dengan ketus, seolah menggaris bawahi kalimat terakhirnya.
"Rafto?" Ternyata sedari tadi ada Qilla yang mendengar dibalik pintu. "Kenapa papa bawa-bawa Rafto?"
Husain mendekat ia memeluk Qilla dari samping, menenggelamkan kepalanya dibahu jenjangnya, ia juga terus menggenggam tangan Qilla yang gemeteran.
"Papa apaain Rafto?" Suara Qilla kini mengecil, ia menangis.
Husain menatap Qilla, ia menghapus air mata Qilla yang terus berjatuhan membasahi kedua pipinya.
"Pa, jawab Qilla!" Kali ini Qilla menaikan suaranya, karena sedari tadi papanya hanya diam.
"Nggak ada yang perlu dijelasin, papa pulang!" Baru saja papanya melangkah, Qilla mendekat dan berlutut dibawah telapak kaki papanya.
Husain mengikuti Qilla, ia mencoba untuk membuat istrinya berdiri, tetapi Qilla tetap pada pendiriannya, ia tetap berlutut berharap papanya memberinya sebuah jawaban.
"Rafto udah kurang ajar sama papa, dia hampir bocorin bisnis papa," kata Alfarizi dengan wajahnya yang datar.
"Papa bunuh Rafto?" Qilla mendongkakan kepalanya, menatap kedua bola mata papanya.
"Rafto yang mulai duluan!" Alfarizi tidak mau kalah.
Qilla menangis.
Qilla menundukan kepalanya, ia masih berlutut dibawah kakinya Alfarizi, papanya sendiri.
"Kenapa papa tega bunuh Rafto? Qilla sayang sama Rafto pa!" Ujar Qilla disertai isak tangisnya. "Papa Jahat!"
Husain terus berusaha menenangkan Qilla, ia mengusap kepala Qilla dengan lembut seraya membawa kepalanya Qilla kembali tenggelam dibahunya.
"Papa kayak gini, karena papa sayang sama kamu, Qilla!" Kata papanya Qilla. "Dia mau hancurin bisnis papa, dia mau hancurin keluarga kita."
"Kalau papa sayang sama Qilla, papa nggak akan bunuh Rafto!" Balas Qilla. "Sebenernya papa itu bisnis apa sih? Dari Qilla kecil sampai Qilla nikah, papa nggak pernah ngasih tahu Qilla bisnis papa!"
Alfarizi membungkukan pundaknya, ia menepuk pundak Husain. "Saya nitip anak saya, jagain anak saya."
"Pa, papa mau kemana? Papa belum jawab pertanyaan Qilla!" Teriak Qilla dengan masih disertai isak tangisnya.
Ya, Alfarizi melangkah keluar meninggalkan rumah yang ditempati Qilla sekarang, bersama dengan mamanya Qilla yang memilih diam padahal sedari tadi mendengar percakapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hushaqilla (Selesai)
Teen FictionIni tentang Shaqilla Khanza, Gadis sembilan belas tahun yang awalnya sangat bahagia ketika mendengar akan dijodohkan dengan sahabat Iqbal, abangnya. Namun, sial. Ternyata yang akan di jodohkan dengannya adalah, laki-laki aneh yang tidak tahu menah...