004. MENIKAH?

71.1K 4.4K 581
                                    

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28


Absen Hadir disini ➡️

Note: kalau yang lupa alur, baca dulu bab sebelumnya yaa, biar langsung konek hhee

Vote sebelum baca, tinggalin jejak dengan komentar yaa:)

-HAPPYREADING-

****

Dua minggu berlalu namun, Rafto tak kunjung menghubungi Qilla, bahkan Rafto tidak masuk kuliah, membuat Qilla bimbang sebenarnya mengapa tiba-tiba Rafto seakan menjauhinya?

Ya, pertemuan terakhirnya dengan Rafto memang ketika Qilla meminta Rafto untuk menghamilinya.

Clek!

Seseorang membuka pintu kamar Qilla.

"Assalamualaikum."

"Kenapa bang?" Tanya Qilla pada iqbal yang masuk kamar tanpa mengetuk pintu.

Iqbal memberi tumpukam surat undangan pada Qilla.

"Lo mau nikah?" Tanya Qilla keheranan.

Qilla mengambil satu undangan tersebut dan membaca sekilas nama yang tertera.

"Minggu depan kamu sama Husain nikah, dua minggu sebelum ini gue sama Husain udah ngurusin semuanya, untuk undangan Husain cuma ngasih lima puluh buat kamu, dia mau nikah secara sederhana." Jelas iqbal.

Qilla tertawa.

Lelucon apalagi ini?

Qilla melempar tumpukan surat undangan itu kesembarang arah, ia berteriak. "Gue gamau nikah sama manusia astral itu!"

"Undangan udah disebar sama kerabat papa mama, keluarga husain, temen-temen husain, kamu gak bisa batalin gitu aja."

"Ini namanya pemaksaan, yang mau nikah itu gue, harusnya gimana gue bukan gimana kalian!" Qilla tidak mau kalah, menurutnya ini tidak adil.

"Tapi, abanh rasa kamu emang akan jauh lebih baik kalau nikah sama Husain."

"Baik gimana? Gue gak cinta sama Husain, gue cuma cinta sama Rafto dan.."

"Kenapa?" Tanya iqbal.

"Gue hamil anaknya Rafto," ujar

"Astagfirullohaladzim," iqbal membulatkan matanya, ia menggelengkan kepalanya, ia yang sedari tadi berdiri sekarang duduk disebelah Qilla.

"Udah berapa bulan?" Tanya iqbal.

"Seminggu," ujar Qilla.

Iqbal menutup mukanya, ia mengusap rambutnya kebelakang dengan kasar. "Rafto maksa kamu? Rafto perkosa kamu?"

"Gue yang mau!"

"Astagfirulloh!" Iqbal mencoba menahan emosinya.

Sudah sejak lama iqbal bersahabat dengan Rafto, iqbal tidak percaya bagaimana mungkin Rafto tega merengut kepemilikan Qilla?

Iqbal menutup matanya sekilas, ia tidak habis fikir kenapa ini bisa terjadi?

Lagi pula sejak kapan Rafto dan Qilla menjalin hubungan?

Bukannya yang pernah menjalin hubungan dengan Qilla itu Bargas? Adiknya Rafto.

Iqbal terus bertengkar dengan isi kepalanya, ia terus berfikir agar masalah ini bisa diselesaikan dengan segera.

Hushaqilla (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang