Setelah dari rumah sakit, Elvano pulang ke apartemen nya. Elvano langsung menuju kamar dan duduk di pojokan kamar nya.
" Ingat kah kau dengan perempuan yang bernama Grace? Dia adikku sialan. Grace Adelardo. Karena mu adikku kecelakaan dan sekarang koma di rumah sakit "
Kalimat itu muncul lagi. Menghantui elvano lagi.
" Maafkan vano hiks vano minta maaf hiks vano salah hiks. Vano menyesal. Ampun hiks "
~•~
Malam yang kelam berlalu, berganti dengan pagi yang cerah. Hari Senin, siswa siswa sudah harus pergi ke sekolah lagi.
Elvano sudah siap untuk ke sekolah. Hanya tinggal memakai seragam saja. Dia lihat perut nya yang sedikit tidak rata.
Dokter Biu bilang itu normal dan kemungkinan besar bayi nya kembar. Jadilah perut Elvano akan lebih besar dari perut ibu hamil biasanya.
" Kamu benar bener ada di perut papa? "
Elvano tersenyum lembut, diusap nya perutnya dengan lembut.
" Papa janji akan jaga kamu dengan baik. Papa juga janji akan sembuh demi kamu. Papa akan bertahan sampai akhir. Tetaplah sehat di perut papa. Papa ga sabar menunggu kalian melihat dunia "
Elvano sangat suka berbicara dengan calon anaknya. Itu membuat nya tenang. Dari banyak nya masalah, berbicara dengan calon anaknya merupakan hal yang membahagiakan.
Elvano segera memakai seragam. Pagi ini morning sickness nya tidak terlalu parah. Jadi Elvano bisa makan sarapan dengan baik.
Setelah sarapan, Elvano bergegas untuk pergi ke sekolah. Elvano memutuskan untuk jalan kaki karena masih banyak waktu sebelum bel masuk berbunyi.
Sampai di gerbang sekolah dia melihat orang yang dia cintai. Luke Adelardo bersama dua teman nya Devian dan Robby.
Melihat mereka, Elvano buru buru melewati gerbang dan berusaha mengabaikan mereka. Namun tanpa diduga tangan nya dicekal oleh Luke.
" Bagaimana kabar mu El va no? "
Luke mencengkram tangan Elvano sedikit kuat dan menekankan nama Elvano saat Luke berbicara.
Badan Elvano bergetar dan berusaha melepaskan cekalan tangan itu tanpa menoleh ke arah Luke.
" Le-lepas kak "
Devian dan Robby yang melihat adegan itu menjadi tertawa. Entah apa yang mereka tertawa kan.
" Hey manis kenapa buru buru hahaha. Tinggal lah sebentar hahaha "
" Kemana wajah datar dan dingin mu itu? Sudah lama kami tidak melihatnya hahaha "
Elvano melepas paksa cekalan tangan itu sampai berhasil terlepas.
Dia meninggalkan ke-tiga pangeran sekolah yang masih menertawakan diri nya.
Dengan sedikit berlari Elvano pergi ke taman belakang sekolah. Duduk di bawah pohon dan menangis lagi. Elvano memeluk lutut nya dengan isakan yang masih sering terdengar.
Ya. Pelaku kejadian itu adalah Luke. Laki laki yang sudah dicintai nya. Luke berhasil. Berhasil menghancurkan Elvano sampai hancur tak bersisa.
Luke bersama teman teman nya, Devian, Robby, dan dua laki laki yang sudah lulus dari Terrific SHS. Aldo dan Steve namanya. Mereka dulu nya juga pangeran sekolah.
" Kenapa dengan tatapan itu? Penuh dengan rasa sakit. Kenapa aku juga merasa sakit? "
~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
apakah aku boleh bahagia? (End)
RandomMerupakan kisah seorang laki laki dengan asam dan manis dalam menjalani kehidupan. Peringatan! • merupakan cerita boys love, bagi yang homophobic tolong di skip saja. • merupakan cerita dewasa, bagi yang dibawah umur bisa di skip saja ceritanya. K...