Di sebuah ruang rawat di salah satu rumah sakit, terdapat 4 orang laki laki sedang bersenda gurau.
Salah satu laki laki duduk di atas brankar. Sedang 3 laki laki lain duduk di sofa yang tidak jauh dari brankar.
" Oh ya dulu aku satu mobil sama Aldo kan? Aldo gimana keadaan nya? "
" Syukurlah dulu aku ga terlalu parah. Kamu yang paling parah, Luke. Yang lain cuma luka luka ringan "
" Syukurlah kalau gitu "
Obrolan pun berlanjut seputar perkuliahan.
Hingga mereka dikejutkan dengan ketukan pintu dan tak lama pintu dibuka menampilkan sosok Steve.
Steve berjalan pelan menuju ke arah 4 orang laki laki lain. Devian yang menyadari cara berjalan Steve yang aneh, menaikan satu alis nya.
" Hai semua. Oh Luke syukurlah kamu udah sadar. Bagaimana keadaan mu? " (Steve)
" Oh Steve, hai. Aku udah lebih baik " (Luke)
" Kamu kenapa Steve? Kog jalan nya gitu? " (Robby)
" Eh.... Eum a-aku ga papa kog " (Steve)
Steve memutuskan duduk disebelah Devian. Devian hanya diam saja, sesekali menimpali perbincangan teman teman nya.
Pintu kembali terbuka menampakkan dua orang perempuan, Grace dan Eveline. Dua orang perempuan itu langsung masuk dan bersamaan memeluk Luke.
Luke membalas pelukan dua orang perempuan yang berarti di hidup nya. Grace lebih dulu melepas pelukan dan memilih duduk di sofa.
Sedangkan Eveline duduk di kursi yang tersedia dan masih memeluk pinggang Luke.
Steve merotasikan bola mata nya malas melihat tingkah kekasih Luke itu. Devian yang berada di samping Steve, terus memperhatikan gerak gerik Steve.
" Sayang.... Gimana keadaan kamu? "
" Aku baik sayang. Gimana keadaan mu? "
" Baik juga. Aku sangat merindukan mu tahu... "
Eveline memajukan bibir nya, Luke dengan cepat mengecup bibir kekasih nya itu. Robby yang duduk di sebelah Grace, refleks menutup kedua mata Grace.
" Aku juga merindukan mu sayang.... "
" Hey kalian kalau mau pacaran nanti dulu. Ada anak di bawah umur ini "
Grace yang mendengar itu, menjauhkan tangan Robby dari wajah nya. Grace mencubit pinggang Robby hingga Robby mengaduh kesakitan.
" Hey kekerasan ini.... "
" Lagian kakak nih apa apa an coba. Grace udah dewasa tahu "
" Yayaya terserah deh. Dasar bocil "
" Heh...... "
Yang lain menertawakan pertengkaran Robby dan Grace.
Pintu lagi lagi terbuka, semua yang di dalam refleks mengalihkan pandangan ke arah pintu. Seseorang muncul dengan wajah datar dan dingin nya.
" Elvino? "
Elvino tersenyum tipis dan masuk ke dalam ruang rawat Luke. Grace yang melihat Elvino, berdiri, dan menghampiri Elvino.
" Ka-kamu? Kak Elvano kan? "
Elvino menaikan alis nya melihat perempuan di depan nya. Steve ikut berdiri.
" Grace... Dia bukan Elvano "
" Bukan? Tapi...... dia benar benar mirip kak Elvano "
Grace terus memandang Elvino dengan seksama. Elvino yang diperhatikan seperti itu menjadi risih. Elvino berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
apakah aku boleh bahagia? (End)
RandomMerupakan kisah seorang laki laki dengan asam dan manis dalam menjalani kehidupan. Peringatan! • merupakan cerita boys love, bagi yang homophobic tolong di skip saja. • merupakan cerita dewasa, bagi yang dibawah umur bisa di skip saja ceritanya. K...