Sudah satu bulan Elvano tinggal bersama Bible Build. Keadaan nya sudah lebih baik.
Elvano juga sering melakukan konseling bersama Bible untuk menghilangkan trauma nya. Dan usaha tersebut tidak sia sia.
Elvano menunjukan perubahan yang cukup pesat.
Elvino selalu menyempatkan untuk berkunjung ke apartemen Elvano. Pekerjaan Elvino sangat padat, terutama pekerjaan di dunia bawah. Ditambah kegiatan balas dendam yang sudah berjalan dengan rapi tanpa bisa dilacak pelakunya.
Satu bulan pula, semenjak kejadian pemukulan Robby dan Aldo. Mereka sudah cukup pulih. Pelaku pemukulan tidak bisa ditemukan karena tidak ada titik terang sama sekali.
Oleh karena itu kasus nya terpaksa ditutup karena kurang nya bukti bukti.
Saat ini Luke dan teman teman nya sedang di kantin. Robby dan Aldo masih pemulihan akibat ada tulang yang patah.
" Robby Aldo gimana keadaan kalian? "
" Udah mendingan Steve, 2 Minggu lagi lepas pen "
" Kalian berdua benar benar ga ingat apa yang terjadi? "
Robby dan Aldo kompak menggeleng. Mereka dibius terlebih dahulu sebelum akhirnya dipukuli.
Saat bangun mereka sudah di rumah sakit. Dengan badan yang luar biasa sakit.
Steve yang merasa ingin buang air kecil segera berdiri.
" Aku ke toilet dulu ya. Kebelet nih "
Setelah mendapat anggukan dari teman teman nya, Steve berlari menuju toilet yang letak nya sedikit jauh dari kantin.
Steve masuk ke toilet yang ternyata sepi. Steve masuk ke bilik toilet dan menyelesaikan urusan nya.
Tak lama masuk lah seorang laki laki dan mengunci toilet. Menyimpan kunci toilet kedalam saku belakang celana nya.
Laki laki tersebut masuk ke bilik lain menunggu Steve keluar.
Steve yang sudah selesai dengan urusan nya keluar dari bilik toilet kemudian mencuci tangan nya. Steve sedikit mengernyit melihat pintu yang tertutup.
Sedikit aneh tapi Steve mengabaikan nya.
Selesai mencuci tangan, Steve berjalan ke arah pintu berniat keluar. Steve mencoba membuka pintu.
Ternyata pintu terkunci.
" Eh? Kog dikunci? Kan tadi ga dikunci "
Steve berusaha keras tapi tidak berhasil membuka pintu. Steve yang sibuk ingin membuka pintu, tak sadar kalau laki laki tadi sudah keluar dari bilik toilet dan berdiri tepat di belakang Steve.
Laki laki tersebut hanya berdiri diam sambil mengamati gerak gerik Steve yang berada di depan nya. Steve masih belum sadar kalau ada orang di belakang nya.
Sesaat kemudian Steve baru sadar ada orang dibelakang nya dan langsung membalikkan badan. Steve terkejut mendapati laki laki yang dia kenal.
" El-elvino? "
" Hmm. Apa pintu nya terkunci? "
" I-iya. Aku tidak bisa membuka nya "
" Mundurlah. Biar saya yang coba "
Steve mengangguk dan mundur. Elvino maju dan mencoba membuka pintu yang terkunci itu. Elvino tersenyum tipis kemudian membalikkan badan menghadap Steve.
" Bagaimana? Apakah bisa? "
" Sepertinya pintu nya rusak "
" Huh. Baiklah aku akan menghubungi Luke untuk meminta tolong membukakan pintu nya "
KAMU SEDANG MEMBACA
apakah aku boleh bahagia? (End)
RandomMerupakan kisah seorang laki laki dengan asam dan manis dalam menjalani kehidupan. Peringatan! • merupakan cerita boys love, bagi yang homophobic tolong di skip saja. • merupakan cerita dewasa, bagi yang dibawah umur bisa di skip saja ceritanya. K...