•24•

6K 417 14
                                    

Terdapat 9 orang yang sedang duduk melingkar. Di tengah mereka terdapat api unggun.

Seorang perempuan sedang bernyanyi diiringi suara gitar yang dimainkan oleh seorang laki laki. Semua ikut larut dalam alunan melodi.

Sang penyanyi perempuan sudah selesai bernyanyi namun laki laki yang tadi memainkan gitar belum berhenti menciptakan melodi.

Seorang laki laki lain berdiri, dia menghampiri laki laki manis yang sedang duduk. Laki laki tersebut berlutut dengan satu kaki.

Dia menggenggam tangan laki laki manis yang tadi duduk.

" Elvano Achazia. Aku, Luke Adelardo ingin meminta ijin pada mu untuk menjadikan mu pendamping hidup ku. Aku bukan lah seorang laki laki yang baik. Aku sudah banyak membuat luka untuk mu. Maaf jika aku lancang meminta ini pada mu. Aku ingin memperbaiki semua kesalahanku. Aku ingin menjadi seseorang yang menjadi alasan mu untuk bahagia. Aku ingin membahagiakan mu. Aku ingin menjadikan mu orang yang paling bahagia. Aku akan berusaha untuk tidak membuat mu terluka lagi. Karena kamu terlalu berharga untuk ku. Aku tahu kedepan nya pasti tidak akan mudah. Tapi aku ingin bisa berjalan bersama mu. Aku ingin menjaga mu, melindungi mu, dan membahagiakan mu. Elvano Achazia, seseorang yang aku cintai, ibu dari anak anak ku. Aku meminta ijin mu untuk menjadikan mu sebagai teman hidup ku sampai maut memisahkan kita. Apakah kamu mengijinkan aku untuk memiliki mu? Mengijinkan aku menjadi orang yang paling beruntung memiliki mu? "

Luke mengambil sebuah kotak dari dalam saku jas nya. Luke membuka kotak tersebut dan terpampang lah 2 buah cincin yang indah.

Elvano yang mendengar kata kata Luke tadi sudah menangis terharu. Elvano melihat cincin di dalam kotak. Elvano beralih menatap ke dalam mata Luke.

Disana, Elvano melihat kesungguhan dan kejujuran. Elvano terisak kemudian mengangguk mantap.

" Aku, Elvano Achazia. Memberikan ijin pada Luke Adelardo untuk menjadikan ku sebagai teman hidup mu hingga maut memisahkan kita. Ke depan nya memang tak akan mudah. Tapi aku akan selalu berjalan bersama mu. Di sisi mu. Terima kasih sudah mempercayai ku untuk menjadi teman hidup mu. Mari berjalan bersama "

Luke yang mendengar itu ikut meneteskan air mata bahagia nya. Dia mengambil cincin yang lebih kecil kemudian memasangkan nya di jari manis milik Elvano.

Elvano mengambil cincin yang lebih besar kemudian memasangkan cincin tersebut di jari manis milik Luke.

Kedua nya saling tersenyum kemudian berpelukan. Luke lebih dulu menautkan bibir yang dibalas oleh Elvano.

Tautan bibir yang begitu lembut yang menggambarkan perasaan masing masing. Perasaan yang sama sama saling mencintai.

Melodi dari petikan gitar masih terdengar. Menambah suasana yang hangat dan penuh cinta.

Tautan bibir terlepas. Elvano memeluk Luke, menyembunyikan wajah nya yang sudah semerah kepiting rebus. Luke terkekeh gemas.

Orang orang yang ada disana ikut dalam suasana hangat dan cinta itu. Mereka bertepuk tangan dan mengucapkan selamat.

Luke duduk di sebelah Elvano dengan tangan mereka yang saling menggenggam satu sama lain.

Kini giliran seorang laki laki lain yang berdiri. Dia menghampiri laki laki manis yang duduk.

Dia berlutut dengan satu kaki kemudian mengambil sebuah kotak dari saku jas nya.

Dia membuka kotak tersebut, terpampang lah 2 buah cincin yang indah. Laki laki di depan nya tidak bisa tidak menampilkan wajah terkejut nya.

" Aku, Elvino Sovereign. Aku bukan orang yang baik. Awal pertemuan kita juga tidak bisa dikatakan baik. Maaf, aku pernah memberikan luka pada mu. Aku ingin mengakui sesuatu. Aku jatuh pada mu. Entah sejak kapan, tapi aku tidak ingin menunda waktu lebih lama lagi. Aku tidak bisa jika aku harus kehilangan mu. Aku meminta ijin mu. Steve Revanda, ijinkan aku untuk menjadikan mu teman hidup ku sampai maut memisahkan kita. Pertemuan kita memang dimulai dengan luka, tapi aku akan berusaha agar kamu selalu bahagia. Jadi? Apakah aku boleh menjadikanmu sebagai teman hidup ku? "

apakah aku boleh bahagia? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang