Matahari sudah bersinar. Elvino membangunkan Elvano untuk sarapan.
Dengan mata yang masih terkantuk kantuk, Elvano digendong oleh Elvino. Padahal Elvano sedang mengandung, Elvino terlihat tidak kesulitan sama sekali.
Elvino mendudukkan Elvano di kursi. Di meja makan sudah terdapat berbagai jenis makanan.
Elvano yang melihat sangat berbinar. Elvino duduk di samping Elvano. Melihat adiknya yang berbinar, Elvino terkekeh gemas. Elvino mengusak rambut Elvano gemas.
" Oh iya lupa. Good morning kakak. Good morning baby "
Elvano tersenyum manis dan mengucapkan salam pada kakak nya, Elvino. Serta bayi yang dia kandung sekarang.
" Good morning too adek. Good morning juga keponakan uncle. Sehat sehat di perut papa kalian ya "
Elvino mengusap kepala Elvano dengan gemas selanjutnya beralih pada perut buncit Elvano.
Mereka berdua melakukan sarapan dengan tenang. Karena kalau makan emang sebisa mungkin menghindari pembicaraan di atas meja makan.
Setelah selesai sarapan, maid datang membereskan sarapan. Sementara Elvino bangkit menuju dapur untuk membuat susu hamil untuk Elvano.
Elvino kembali dan memberikan susu tersebut pada Elvano. Dilihatnya Elvano sedang menunduk.
Elvino sedikit mengernyit. Tadi sebelum Elvino pergi, Elvano baik baik saja. Apa yang terjadi tadi? Elvino bahkan tidak pergi terlalu lama.
Elvino meletakkan gelas di atas meja kemudian mengangkat dagu Elvano agar mendongak.
" Kenapa hm? Jangan tundukkan kepala mu adek "
Dapat Elvino lihat kesedihan di mata Elvano. Mata Elvano yang tadi berbinar karena makanan sekarang berkaca kaca.
Hatinya kembali mencelos. Elvino duduk dan menggenggam kedua tangan adik nya.
" Cerita sama kakak. Adek kenapa? "
Terdengar sangat tegas. Elvino mode serius emang menyeramkan. Elvano hanya menggeleng kecil.
Elvano menutup mata berusaha menahan air mata yang akan keluar. Gagal. Walaupun Elvano menutup mata, air mata nya tetap mengalir.
Elvino yang melihat itu terkejut. Dibawa nya Elvano ke dalam pelukan nya. Elvano mencengkram kuat kaos Elvino.
Elvino merasa kaos nya basah sekarang. Elvino mengusap kepala dan punggung Elvano untuk menenangkan.
" Hiks vano takut kak. Mereka melihat vano dengan tatapan jahat. Vano udah tahan tahan. Tapi tetap ga bisa hiks. Hati vano sakit lihat nya. Vano ga kuat kak "
Elvano berbicara sangat lirih hingga hanya Elvino yang dapat mendengar nya saja.
" Sttsss vano kuat. Jangan bicara seperti itu lagi okay. Kakak disini. Adek mau apa hm? Kakak akan penuhi semua permintaan adek. Jangan bicara seperti itu lagi. Kakak mohon. Kakak ingin bahagiakan adek. Adek bertahan sedikit lagi oke "
Suara Elvino juga sangat lirih sementara tangisan Elvano makin keras. Elvino menggendong Elvano kembali ke kamar.
1 jam menenangkan Elvano hingga Elvano tertidur karena kelelahan menangis. Elvino berjalan keluar kamar dengan wajah yang sangat dingin. Elvino menuju ke ruang tamu. Morgan sudah ada di sana.
Morgan bergidik ngeri melihat wajah sang father yang menjadi lebih dingin.
" Tolong panggilkan semua maid dan penjaga di mansion ini. Sekarang juga "
Suara nya sangat datar. Morgan membungkuk sekilas dan melakukan pekerjaan yang diperintahkan sang father. Tidak sampai 10 menit semua maid dan penjaga sudah berbaris rapi di depan Elvino.
KAMU SEDANG MEMBACA
apakah aku boleh bahagia? (End)
RandomMerupakan kisah seorang laki laki dengan asam dan manis dalam menjalani kehidupan. Peringatan! • merupakan cerita boys love, bagi yang homophobic tolong di skip saja. • merupakan cerita dewasa, bagi yang dibawah umur bisa di skip saja ceritanya. K...