Luke terus memperhatikan seseorang yang duduk di kursi tersebut. Hati nya mengatakan kalau seseorang itu adalah Elvano.
Seseorang yang yang dia cari.
Seseorang yang akhir akhir ini memenuhi pikiran nya.
Seseorang yang ingin Luke temui dan meminta maaf.
Seseorang yang sudah dia sakiti dengan sebegitu hebat nya.
Luke mulai melangkah kan kaki untuk mendekat pada seseorang tersebut. Langkah Luke terhenti akibat cekalan di tangan nya.
Luke menoleh pada seseorang yang mencekal tangan nya, Aldo.
" Hey Luke? Ada apa? "
Luke kembali menoleh ke tempat tadi, melihat ke tempat duduk yang tadi di duduki seseorang. Ternyata sudah tidak ada orang. Luke menatap Aldo dan menggeleng.
" Tidak. Tidak ada apa apa. Ayo "
Aldo sedikit heran dengan tingkah Luke yang sedikit aneh. Robby yang penasaran pun ikut mengikuti arah pandang Luke sebelum nya. Hanya kursi kosong.
Luke kembali berjalan bersama Aldo dan Robby untuk masuk ke dalam rumah sakit. Hari ini Aldo dan Robby akan melepas pen yang dipasang pada tangan dan kaki yang sebulan lalu patah.
Selama perjalanan Luke melamun. Luke terus memikirkan seseorang yang tadi duduk.
Elvano kau kah itu?
~•~
Sedikit adegan 🌚
Malam ini terasa lebih mencekam, di salah satu apartemen mewah. Tepat nya di depan unit E01 berdiri seorang laki laki tampan namun sedikit manis.
Dia datang kesini setelah menerima pesan yang berisi alamat unit apartemen mewah tersebut. Tangan nya bergetar saat akan menekan bel apartemen.
Saat akan menekan bel, tanpa diduga sang pemilik apartemen membuka pintu. Laki laki tersebut terkejut dan terdiam mematung. Bahkan tangan nya masih mengudara.
Sang pemilik apartemen sedikit terkejut namun tetap menampilkan wajah datar dan dingin nya. Dia tersenyum tipis kemudian menarik tangan laki laki yang tadi masih mengudara.
Yang ditarik sangat terkejut dan gagal menghindar. Alhasil sekarang laki laki tersebut menabrak dada bidang di depan nya cukup keras. Tak lama terdengar suara pintu terkunci otomatis.
Laki laki tersebut berusaha menjauh namun ternyata usaha nya gagal karena sang pemilik apartemen sudah mendekap pinggang nya cukup erat.
" Mau kemana hmm? Saya tidak percaya kamu benar benar datang hahaha "
" Le-lepas Elvino "
Benar. Sang pemilik apartemen adalah Elvino dan laki laki yang datang adalah Steve.
Elvino meremas pinggang Steve dengan sensual.
" Eungh... "
Elvino mendekat kan wajah nya kemudian berbisik.
" Dari 5 orang, kau yang terlihat manis. Tidak seharusnya kau ikut melakukan hal yang bejat seperti itu "
Elvino menjilat sensual telinga Steve. Steve menggigit bibir bawah nya untuk menahan desahannya. Karena jujur saja, telinga merupakan bagian tubuh cukup sensitif untuk nya.
" Eumphh apa ma-maksud mu "
Berikutnya satu perkataan Elvino membuat tubuh Steve menegang.
"Elvano adalah adikku "
KAMU SEDANG MEMBACA
apakah aku boleh bahagia? (End)
RandomMerupakan kisah seorang laki laki dengan asam dan manis dalam menjalani kehidupan. Peringatan! • merupakan cerita boys love, bagi yang homophobic tolong di skip saja. • merupakan cerita dewasa, bagi yang dibawah umur bisa di skip saja ceritanya. K...