•7•

10.1K 768 19
                                    

Tangan Elvano mengepal seiring dengan tubuh nya yang ikut terlonjak akibat tusukan dari orang yang dibelakang nya. Air mata masih setia mengalir dari kedua mata Elvano.

Kejadian itu terjadi lagi dimana Elvano tidak berdaya menyerahkan tubuh nya pada orang lain.

Flashback

" Kamu tidak punya uang kan Elvano. Kalau pun punya itu pasti tidak cukup. Lebih baik kamu puaskan saya dan uang mu bisa kamu simpan untuk bayi mu kelak "

" Ba-baik saya bersedia "

Setelah diam beberapa lama, Elvano mengatakan keputusan nya dengan nada bergetar. Air mata kembali keluar dari mata nya. Tangan nya mengepal di samping tubuhnya.

Kepala sekolah yang mendengar itu bersorak gembira dalam hati nya.

" Sekarang lepas pakaian mu "

Kepala sekolah berjalan ke pintu dan mengunci pintu. Duduk dengan angkuh di sofa single di ruangan tersebut. 

" A-apa? Di-disini?  "

" Kenapa tidak. Ruangan ini kedap suara baby "

Elvano dengan tangan gemetar menanggalkan pakaian nya satu persatu hingga sekarang telanjang bulat.

Kepala sekolah yang melihat itu menelan ludah nya susah payah. Ternyata dibalik seragam itu ada tubuh yang sangat menggoda. Kulit nya putih untuk seorang lelaki. Dan perutnya yang sedikit buncit. Orang tidak akan mengira jika disana tumbuh kehidupan baru.

Kepala sekolah dengan kasar dan tergesa gesa menyeret Elvano ke meja dan membuat Elvano membungkukkan badan dengan tangan yang bertumpu pada meja kepala sekolah.

Elvano bertumpu pada meja dengan tangan yang bergetar. Elvano merasakan paha nya dilebarkan. Tak lama sebuah benda berurat mencoba masuk ke hole Elvano dengan pelan.

" Aku akan pelan baby. Aku janji tidak akan mencelakai bayi mu. Oh shit ini sangat sempit "

Setelah mengatakan itu, kepala sekolah menghentakkan junior nya salam sekali hentak ke dalam hole Elvano. Kepala sekolah juga membekap mulut Elvano dengan tangan nya sehingga teriakan pilu Elvano teredam tangan nya.

Elvano menangis. Badan nya sangat sakit. Terlebih hole nya yang masih kering langsung dimasuki tanpa persiapan yang seharusnya. Darah sedikit menetes dari hole nya.

Normal POV

Elvano menggigit bibir bawah nya saat dirasa kepala sekolah mengeluarkan lahar putih nya untuk yang kesekian kali di luar hole nya.

Persetubuhan selesai setelah 2 jam berlalu. Elvano tiduran di atas sofa dengan memejamkan mata nya. Air mata kembali mengalir dari sudut mata nya. Mengabaikan tubuh nya yang masih tidak tertutup sehelai benang pun.

" Terimakasih baby kamu sangat nikmat. Maaf harus mengeluarkan mu dari sekolah. Untuk pinalti tidak perlu khawatir, bapak sudah membayar nya "

Kepala sekolah tersenyum puas. Bercinta dengan laki laki ternyata sangat menyenangkan. Kepala sekolah mengambil selimut kemudian menyelimuti tubuh telanjang Elvano.

" Bapak pergi dulu. Kalau kamu sudah tidak lelah kamu bisa keluar dari sini. Istirahat lah sebentar "

Kepala sekolah berjalan ke pintu, membuka kunci, keluar ruangan, dan menutup pintu dengan rapat tanpa menguncinya. Kepala sekolah memperingatkan pada guru guru agar jangan ada yang berani masuk ke ruangan nya.

Setelah dirasa tidak ada orang diruangan itu, Elvano membuka mata dan segera bangun. Memakai kembali seragam sekolah nya, Elvano keluar dari ruangan kepala sekolah dengan keadaan yang tidak baik baik saja.

apakah aku boleh bahagia? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang