•5•

11K 834 21
                                    

Mereka semua sedang menunggu di depan unit gawat darurat, tempat Elvano sedang diperiksa. Luke, Devian, Robby, Jeff, dan dokter UKS sekolah.

Satu jam lebih berlalu tapi dokter belum juga keluar dari ruangan. Mereka menunggu dengan cemas. Luke benar benar khawatir dengan keadaan Elvano saat ini. Robby juga sama, karena dia yang tidak sengaja melempar bola dan malah meleset mengenai Elvano.

Beberapa saat kemudian pintu terbuka. Luke yang melihat itu segera menghampiri dokter yang keluar. Diikuti dengan yang lainnya. Dengan tidak sabar, Luke langsung menodongkan pertanyaan pada dokter.

" Bagaimana keadaannya dok? "

" Dengan keluarga pasien? "

" Kami teman teman nya dok. Bagaimana keadaan Elvano? "

" Keadaan pasien sudah stabil tetapi masih belum sadar. Mungkin sebentar lagi akan siuman. Pasien mengalami pendarahan ringan akibat benturan yang mengenai perutnya. Berhubung janin yang dikandung, cukup kuat untuk bertahan "

Mereka semua yang mendengar ucapan dokter merasa terkejut. Tidak terkecuali dengan dokter jaga UKS. Sebenarnya dia sudah menduga. Walaupun sempat ragu. Dan sekarang kebenaran nya benar benar membuat mereka terkejut.

" Ja-janin dok? Tapi kan Elvano laki laki "

" Benar, ini salah satu keajaiban Tuhan. Di luar negeri sudah pernah dijumpai kasus seperti ini. Untuk negara ini masih kecil ditemui. Tapi bukan berarti tidak ada "

Mereka semua terdiam mendengar dokter. 3 orang saling berpandangan dan seolah olah sedang saling berkomunikasi tanpa berbicara.

" Meskipun kondisi pasien cukup stabil, tapi kondisi janin menjadi lebih lemah setelah benturan itu. Saya juga menduga ada sebuah trauma yang diterima pasien yang membuat janin nya lebih lemah dibanding dengan janin pada umumnya. Itu sangat berbahaya mengingat usia janin yang masih muda yaitu 7 Minggu lebih. Pasien akan segera dipindahkan ke ruang rawat. Saya juga sudah meresepkan beberapa vitamin dan penguat kandungan. Bisa diambil di apotik yang ada di rumah sakit. Saya permisi "

Setelah mengucapkan terimakasih pada dokter, mereka menuju ke ruang rawat Elvano. Dimana Elvano masih belum sadar.

Dokter UKS pamit untuk kembali ke sekolah, sedangkan Jeff pergi untuk menebus obat. Di dalam ruangan terdapat Luke, Devian, dan Robby yang sedang terdiam dengan pikiran yang melayang entah kemana.

Terdengar lenguhan pelan disusul terbukalah mata Elvano. Elvano melihat sekeliling dan ketika ingat sesuatu, dia langsung meraba perut nya.

" Bayi mu baik baik saja. Tapi dia sedikit lemah "

Elvano yang mendengar suara yang sangat dia kenal, menoleh ke sumber suara. Elvano terkejut melihat Luke dan teman teman nya berada di sana. Elvano membalikan badan memunggungi mereka dan menutup seluruh tubuh nya dengan selimut.

" Ke-kenapa ka-kalian disini? Pe-pergi "

Suara Elvano terdengar serak seperti menahan tangis dan juga takut. Mereka bertiga sadar, pasti Elvano takut pada mereka. Devian dan Robby memutuskan keluar ruangan.

Elvano masih di dalam selimut dengan tubuh yang terlihat bergetar. Luke tidak berani mendekat, hanya menatap sendu gumpalan selimut itu. Entah kenapa hati nya sakit.

" El? Kamu baik? Aku tidak berniat menyakiti mu."

Elvano mendengar itu. Tapi enggan menjawab, dia masih ketakutan.

" Bayi itu pasti milik salah satu diantara kami "

Elvano yang mendengar itu langsung keluar dari selimutnya dan mengubah posisi menjadi duduk.

apakah aku boleh bahagia? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang