Flashback Day-3

6.5K 509 2
                                    

Elvano terbangun karena cahaya matahari yang menerobos jendela.

Kali ini dia bisa membuka mata. Dilihatnya ruangan di sekitar. Seperti sebuah kamar. Elvano yakin ini bukan tempat yang sama seperti yang kemarin.

Elvano melihat di sofa ada koper yang Elvano yakin itu adalah koper tempat menyimpan baju baju Elvano untuk dibawa ke pulau Azza.

Elvano mengubah posisi menjadi duduk. Terdengar ringisan Elvano. Hole nya perih dibuat duduk.

Elvano melihat diri nya sendiri. Sudah berpakaian lengkap ternyata. Dilihatnya kedua tangan nya, ada bekas borgol disana.

Elvano tertawa pelan sampai air mata kembali keluar dari mata nya.

" Hahaha........ hiks "

Semua yang dilalui nya adalah nyata bukan hanya sekedar mimpi. Disandarkan nya punggung nya ke headboard. Perih itu yang dirasakan nya.

Oh dia baru ingat punggung nya habis dicambuk berkali kali pantas rasanya sangat perih saat bergesekan dengan kemeja yang sekarang dia pakai.

Setelah merasa badan nya lebih baik, Elvano beranjak dari tempat itu untuk pulang.

Ternyata dia berada di hotel dekat dengan Terrific SHS.

Elvano memilih pulang dengan berjalan kaki tidak mengindahkan tubuhnya yang benar benar sakit.

Elvano terjatuh saat merasakan tubuh nya yang tidak kuat berjalan.

" Akh.... shhh "

Padahal dia sudah sampai di halaman belakang apartemen nya. Suasana sangat sepi hari ini. Maklum saja ini jam orang orang bekerja.

Elvano memeluk lutut nya dan kembali menangis. Bayang bayang 2 hari yang lalu kembali hadir.

Kenapa? Kenapa harus orang yang dia cintai yang melakukan hal ini? Rasanya sangat sakit.

Tiba tiba cuaca berubah mendung dan terdengar petir. Beberapa menit kemudian hujan turun. Seakan cuaca mendukung kesedihan Elvano.

Elvano masih setia disana. Enggan untuk sekedar berpindah dan berteduh.

Elvano masih memeluk lutut nya dengan air mata yang sudah tidak keluar.

Elvano duduk dibawah hujan, tidak peduli dengan tubuh nya yang basah kuyup sekarang.

Elvano tertawa pelan. Menertawakan nasib nya yang menyedihkan.

" Haha kau menyedihkan Elvano. Aku benci diri ku sendiri yang ga bisa membenci mu, setelah semua yang kamu lakukan pada ku. Hiks aku mencintaimu kak hiks "

Satu jam berlalu dan hujan belum reda. Elvano masih duduk di sana dengan badan yang menggigil kedinginan.

Elvano bangkit berdiri dengan susah payah. Elvano memutuskan untuk kembali ke unit nya.

Elvano berjalan terseok-seok menuju unit nya. Untung saja apartemen sedang sepi. Kalau tidak Elvano akan dipandang aneh.

Elvano menekan nomor sandi dan membuka pintu kemudian masuk ke dalam setelahnya pintu terkunci otomatis.

Elvano berjalan ke kamar mandi dengan pandangan kosong. Mengisi air hangat di bathub. Melepaskan seluruh pakaiannya kemudian berendam di bathtub.

Elvano memejamkan mata tapi yang dilihat malah kejadian pemerkosaan itu lagi.

Elvano menyilangkan kedua tangan di depan dada nya seolah memeluk diri nya sendiri. Tak lama isakan kembali terdengar.

" Hiks hiks sa-sakit hiks "

Tak terhitung sudah berapa kali Elvano menangis hari ini.

" Kenapa hiks kenapa? "

Setengah jam Elvano menyelesaikan mandi nya. Elvano mengeringkan badan nya. Elvano berjalan ke kamar. Ngomong ngomong kamar mandi berada di luar kamar.

Elvano berdiri di depan cermin. Melepas handuk yang melilit pinggang ramping nya, sehingga terpampang lah tubuh indah Elvano dengan bercak keunguan yang hampir memenuhi seluruh tubuh nya.

Elvano berbalik badan dengan susah payah melihat punggung nya. Punggung nya penuh bekas goresan melintang.

Elvano berbalik lagi menghadap cermin. Duduk di depan cermin. Memandang tubuh nya dengan pandangan kosong.

Entah berapa lama Elvano disana hingga Elvano tertidur masih dengan tubuh telanjang nya. Elvano meringkuk seperti janin. Elvano memeluk tubuh nya sendiri mencari kehangatan.

Jeff merasa selama kegiatan kunjungan, dia tidak pernah melihat Elvano. Hingga kegiatan berakhir pun, Jeff tetap tidak bisa bertemu dengan Elvano.

Saat pulang, Jeff memutuskan untuk mampir ke apartemen Elvano. Jeff sampai di apartemen dan bertanya pada keamanan yang menjaga apartemen.

Setelah mendapatkan informasi mengenai dimana unit Elvano berada, Jeff segera menuju unit yang ternyata terletak di lantai 6.

Jeff sudah sampai di depan unit Elvano. Jeff menekan bell. Lama menunggu, Jeff belum juga mendapati pintu terbuka.

" Apa Elvano pergi ya? Ya sudahlah, akan kutanya saat di sekolah nanti "

Jeff memutuskan pergi dari apartemen.

Namun harapan untuk bertemu Elvano tidak dapat terpenuhi bahkan hingga seminggu. Elvano menghilang selama seminggu.

Elvano terus terpuruk hingga 3 hari. Elvano tidak pernah makan selama 3 hari dan hanya minum air putih. Untuk pergi keluar membeli makanan saja, Elvano ketakutan.

Sampai di hari ke 3 Elvano pingsan. Beruntung ada salah satu tetangga apartemen Elvano yang curiga karena Elvano tidak pernah terlihat selama 3 hari.

Meskipun apartemen, orang orang yang tinggal disana bukan lah orang orang yang terlalu tertutup. Antar tetangga masih sering banyak interaksi.

Terutama Elvano yang sering menjual kue buatan nya pada orang orang di sekitar apartemen. Karena nya Elvano cukup dikenal sebagai pribadi yang ramah.

Tetangga tersebut menemukan Elvano pingsan di dalam kamar nya dengan keadaan meringkuk di atas ranjang kamar nya.

Elvano dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama 3 hari lamanya. Elvano berubah menjadi pribadi yang pendiam, sering melamun, kadang juga sering menangis tiba tiba.

Elvano melarang tetangga nya untuk memberitahu keadaan Elvano. Elvano juga selalu memberi kabar agar orang tua nya tidak curiga.

Selama dirawat di rumah sakit, tetangga Elvano lah yang selalu merawat nya. Elvano bersyukur masih ada kebaikan yang bisa diterima nya.

Hari ke 4 tepat nya hari Minggu, Elvano diperbolehkan untuk pulang. Besok adalah hari Senin, Elvano memutuskan untuk kembali ke sekolah.

Elvano meyakinkan diri bahwa semua akan baik baik saja. Elvano juga akan sebisa mungkin bersikap baik baik saja.

" Semangat Elvano, anggap saja itu semua mimpi buruk "

Terlepas dari usaha Elvano yang ingin terlihat baik baik saja, sebenarnya Elvano masih sering ketakutan.

Apalagi jika harus berinteraksi dengan laki laki. Tubuh nya sering bergetar takut, tapi sebisa mungkin Elvano menutupi nya.

Katakan saja Elvano trauma dengan segala kejadian yang sudah menimpa nya.

Ingat, Elvano baik baik saja. Tidak perlu ada di cemas kan. Elvano berusaha menjalani hari dengan biasa seperti tidak terjadi apa pun.

















~•FLASHBACK END•~









happy reading :)
Vote komen nya
Terimakasih

8-1-23

apakah aku boleh bahagia? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang