Hari ini Elvano sudah diperbolehkan pulang. Pelayan mansion Elvino lah yang sekarang membereskan barang Elvano selama di rumah sakit.
Elvano duduk di brankar menunggu Luke kembali dengan kursi roda. Luka bekas operasi belum kering benar jadi Elvano masih sangat terbatas untuk bergerak.
Elvano sedang memikirkan kemana dia akan pulang setelah ini. Dia ingin bersama dengan Luke. Tapi sepertinya belum mungkin. Kalau ke mansion kakak nya, berarti dia tidak bisa bersama Luke lebih lama.
Jujur saja, Elvano sudah mulai bergantung pada Luke. Selama pemulihan kemarin, Luke lah yang dengan setia mendampinginya.
Luke juga tidak lelah untuk merawat anak anak mereka. Si kembar Cheluva dan Cashel. Kalau Luke bilang baby luva dan baby shel aja agar lebih mudah.
Luke sudah berubah menjadi seorang ayah yang sangat menyayangi anak anak nya. Elvano sangat tersentuh tentu saja.
Asik melamun hingga Elvano tidak menyadari kalau Luke dan Elvino sudah kembali untuk menjemput Elvano. Ada Steve juga ternyata.
" Adek kamu melamunkan apa hmm? "
" Hehehe tidak kog "
Luke mengendong Elvano dan mendudukkannya pada kursi roda. Luke mulai mendorong kursi roda setelah sempat mencuri kecupan dari bibir Elvano.
Dengan hati hati Luke mendorong kursi roda. Di belakang ada Steve dan Elvino yang sedang mendorong kereta baby luva dan baby shel.
Bayi bayi itu mengenakan kalung emas yang sama dengan ukiran nama mereka masing masing. Elvino yang memberikan nya. Hadiah kelahiran si kembar.
Mereka berjalan ke tempat parkir. Di sana udah ada Morgan yang menunggu.
" Adek sama Luke satu mobil. Biar Morgan yang nyetir. Bayi bayi lucu kalian mau kakak culik sebentar hahaha"
" Ishh kakak. Yaudaaa jangan sampai lecet "
" Siap ibu negara "
Elvino menggendong keponakan nya dan masuk ke mobil, tidak mendengarkan omelan Elvano. Steve hanya geleng kepala pelan.
" Yauda aku masuk dulu ya. Kalian hati hati. Sampai jumpa di mansion "
Steve menggendong baby shel kemudian menyusul Elvino masuk ke mobil. Mobil mereka berjalan lebih dulu.
Luke terkekeh mendengar kekasih nya yang nge dumel. Luke mengecup bibir Elvano. Elvano seketika diam. Luke tertawa kecil.
" Ishh kak maluu "
" Biar saja. Tidak ada yang lihat "
" Itu ada kak Morgan "
" Kak Morgan ga liat kan "
Morgan hanya mengangguk saja. Luke menggendong Elvano kemudian mendudukkan Elvano di kursi penumpang.
" Kak Morgan tolong kursi roda nya ya. Terimakasih "
Luke masuk ke mobil dan duduk di sebelah Elvano. Sementara Morgan yang sudah selesai mengembalikan kursi roda juga ikut masuk. Mobil dinyalakan dan jalan menuju mansion Elvino.
" Oh iya vano. Besok kakak dan keluarga kakak mau ke mansion kamu buat melamar kamu "
" Eh.... "
" Kakak mau memulai hubungan yang serius sama kamu. Kakak ingin kamu jadi istri kakak dan ibu dari anak anak kita. Kamu mau? Kakak tahu kakak tidak sempurna. Kakak juga masih banyak belajar. Kakak ingin mejalani hari hari sama kamu sama baby luva dan baby shel juga. Apa kamu bersedia? "
Elvano memandang Luke dengan terharu. Dengan yakin, dia mengangguk. Luke langsung memeluknya nya. Elvano membalas pelukan dengan tak kalah erat.
" Terimakasih udah mau nerima vano dan anak anak "
KAMU SEDANG MEMBACA
apakah aku boleh bahagia? (End)
RandomMerupakan kisah seorang laki laki dengan asam dan manis dalam menjalani kehidupan. Peringatan! • merupakan cerita boys love, bagi yang homophobic tolong di skip saja. • merupakan cerita dewasa, bagi yang dibawah umur bisa di skip saja ceritanya. K...