1.10. epilog

203 20 7
                                    

"Nnnggghhhh Perth...aku lelah...", keluh Saint saat pria disampingnya kembali menciumi leher wanita yang terdiam dengan mata yang tertutup.

Ini jam 06.00 dan Perth masih ingin mengagahi istrinya yang sudah tak bertenaga.

Lelah, itulah yang Saint rasa. Tenaganya terkuras habis untuk melayani suaminya dari jam 02.00. Perth memang tidak mengenal waktu saat meminta jatahnya pada sang istri.

"Satu kali lagi, sebelum jagoan kita bangun", ucap Perth menyibak selimut yang menutupi tubuh polos Saint. Tubuh pria itu langsung terbangun meraih salah satu bukit indah milik Saint dengan lidah hangatnya. Menjilat dan mengulumnya perlahan membuat Saint menggeliat kecil membuka kedua matanya melisa sang suami dengan senyum hangat.

"Bagaimana jika dipertengahan putramu bangun? Ini sudah waktunya Pin bangun. Tanpa dibangunkan, anak itu sudah bisa bangun sendiri", jawab Saint meremat surai hitam pria yang masih asik memainkan dua bukit kembar milik sang istri.

"Kalau begitu, aku kunci...",

"Dad..Mom......!!!", teriak bocah kecil berumur 5 tahun. Kedua kaki kecilnya berlari kencang menuju Saint yang sudah terduduk siap menyambut pelukan dari putra tercintanya. Sedangkan Perth sudah ambruk disebelah Saint. Lemas karena gagal mendapatkan jatahnya.

"Pagi Mom",

*cup
Kecupan pagi yang selalu Pin berikah dipipi Saint.

"Pagi sayang, bagaimana tidurmu? Nyenyak?", tanya Saint menatap sayang anak yang berada dipangkuannya.

"Nyenyak, Pin mimpi indah. Main layangan bersama Daddy dilapangan yang sangat luas", cerita Pin semangat.

Perth yang merasa ikut bagian. Kini terbangun memeluk tubuh belakang Saint, mencium pundak Saint sebelum menaruh dagunya dipundak sang istri menatap putranya yang terlihat riang.

"Oya?...ada Mommy tidak?", sahut Saint.

"Eeeeeeeee....ada tidak ya..", Pin berpikir dengan seriusnya membuat Perth gemas lalu menarik salah satu pipi Pin.

"Sakit.....Mom, Daddy nakal....", adu Pin.

"Lagian Pin mengganggu Daddy sih", ucap Perth.

"Mengganggu apa?",

"Mengganggu kegiatan Daddy dan Mommy, sini biar Daddy kasih hukuman", jawab Perth mengambil alih Pin dari Saint lalu menggelitikinya, membuat anak kecil yang mirip dirinya tertawa dan meminta tolong pada Saint.

"Duh...maaf Dad,...geli....Pin tidak tahu...Mommy...tolong!!!", ucap Pin mencoba lepas dari Perth yang mendekapnya erat dengan jemrinya yang menggelitik tubuh kecil dipangkuannya.

"Daddy.,.yaaaa...kenapa Mommy juga!!", protes Saint kala tubuhnya ditarik oleh Perth lalu bergantian menggelitik tubuh Saint. Hingga tiga orang bergelut saling menggelitik diatas ranjang. Tawa riang ketiganya membuat suasana hangat dipagi hari...

Saint terperanjat ditidur indahnya, kedua matanya terbuka lebar dengan gemuruh jantung yang berdetak kencang. Dan tidak lama setelahnya, senyuman kecil tercipta diwajah cantiknya kala mengingat mimpi yang baru saja ia rasa seperti nyata. Ia senang, setidaknya dirinya bisa mengobati rindu beratnya akan Perth yang telah lama pergi untuk selama-lamanya.

Menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya perlahan. Saint terbangun dengan kedua tangan menggelung rambut panjangnya.

Meski dunianya pergi, ia harus tetap hidup untuk seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya kini. Karena dunianya memberikan sebuah gantinya dengan sesuatu yang luar biasa untuk kehidupannya.

°°°°
@pemakaman

Saint meletakan 1tangkai mawar putih diatas makam pemilik hatinya. Kedua sudutnya ia tarik keatas membentuk senyuman kecil penuh ketulusan.

Perth | Random story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang