2.10. the end

120 9 29
                                    

Sorry ya ges. Kemarin bukan ending 😪
makannya jangan pernah percaya sama aku. wkwkwk..

oke yuk lanjut.😆

°°°°°

«|¿¿

Mei 2024, 17.00

Beberapa bulan ini, rumah sakit sudah seperti rumah kedua bagi Perth. Setelah selesai menuntut ilmu diperguruan tinggi. Ia langsung pulang ke rumah sakit. Ayah dan ibu Meen sebenarnya sedikit tidak enak dan menyuruh Perth pulang tapi sepertinya, Perth enggan meninggalkan Meen lama-lama. Ia berharap banyak pada pria yang selalu ada untuknya itu untuk cepat membuka matanya.

Sedangkan Saint?,

Wanita itu melanjutkan hidup di negeri kangguru.
Terakhir kali menghabiskan waktu dengan Perth, Saint langsung terbang ke Australia untuk melanjutkan studi dan tinggal bersama ibunya. Lagi pula di Bangkok, selain lelah ditahan oleh Joss, ayahnya juga tidak lagi mengurusi dirinya saat setelah menikah lagi. Ditambah ibu tiri yang terlihat tidak menyukainya, maka dari itu Saint memilih tinggal sendiri di Bangkok. Daripada harus makan hati dari sikap ibu tirinya.

°°°°°

Sampai sekarang Perth masih sering berkirim pesan dengan Saint. Tapi kali ini, ia dikejutkan dengan sebuah foto hasil USG yang Saint kirim padanya.

Sun

*pict USG

'4 bulan sudah, dengan hasil yang kau tanam waktu itu :) ',

Perth mengernyit. Salah satu tangan yang tadinya menggenggam tangan Meen terlepas untuk segera membalas pesan Saint.

'Maksdumu?'
'Apa kau hamil?'
'Anakku?'

'Eum, anak kita Perth. Terimakasih sudah memberinya untukku',

Perth seketika mematung. Antara shock, tidak percaya, senang atau perasaan campur aduk lainnya. Ia merasa 'benarkah? Aku akan menjadi ayah dalam usia 18 tahun', sesuatu yang tidak pernah terlintas diotak Perth. Ia tidak menyangka kegiatannya membuahkan hasil secepat ini. Tapi lebih membuatnya gundah adalah Meen. Pria yang juga menempati hatinya selain Saint.

Kini kedua matanya mengarah pada pria yang sudah masuk dalam hatinya itu.

"Saint hamil anakku Meen", ucap Perth pada sosok yang masih setia menutup kedua matanya.

Selain rasa bahagia, rasa sakit akan Meen juga tengah Perth rasa.

Jika perkataannya barusan terucap saat kedua mata Meen terbuka, apa ia bisa menghadapi keterkejutan Meen. Lalu bagaimana jika nantinya Meen memilih menjauh darinya.

"Maafkan aku", ucap Perth menggenggam erat tangan Meen.

"kuharap kau mengerti Meen",

°°°°°

Sejak saat itu, Saint selalu rutin membagikan momen kehamilannya pada Perth. Dan Perth juga membaginya bersama pria yang tetap menutup matanya.

Hingga sebuah keputusan, akhirnya Perth ambil setelah ia pikir berbulan-bulan lamanya.

"Aku akan menikahi Saint", ucap Perth pada sosok yang setia terbaring. Jemari tangan Perth meremat kecil tangan Meen.

Perth | Random story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang