3.7

64 10 22
                                    

Beberapa hari setelahnya, Saint kembali ke Bangkok. Tentu dengan pantauan Perth tanpa sepengetahuan Saint.

Hubungan keduanya juga sudah kembali seperti semula dengan Perth yang mengantar Natcha. Putrinya itu senang akhirnya bisa kembali bertemu dan menikmati kue buatan Saint.

Dan sejak saat itu juga, sekalipun keduanya memilih diam perihal kehamilan Saint. Perth berubah menjadi lebih perhatian pada Saint. Pria itu akan selalu menanyakan kehamilan Saint secara tidak langsung. Seperti pengingat vitamin hingga memberikan makanan dan buah-buahan pada wanita itu. Bahkan pertanyaan 'Bagaimana keadaanmu?, ada yang ingin kau makan? Atau sesuatu yang kau inginkan?, jangan terlalu lelah dan istirahatlah yang cukup'. Hampir setiap hari pria itu tanyakan saat mengantar Natcha ke tokonya. Saint bahkan sampai hafal, dan hanya bisa tersenyum melihat bagaimana perhatian Perth yanga amat begitu terasa.

Walau tidak langsung tapi Saint paham. Dan itu membuat Saint merasa tidak sendiri menghadapi kehamilannya.

Hingga waktu kehamilan berlalu begitu cepat dan mudah bagi Saint. Umur kehamilan sekarang 7bulan dengan perut yang jelas sudah terlihat.

Perth bahkan sudah melihatnya dari bulan ke 5 tapi pria itu masih diam.

°°°°°

Saint tersenyum menatap pantulan dirinya dicermin dengan tatapan mengarah pada perut besarnya. Tendangan si kecil sudah Saint rasa dan itu membuatnya luar biasa bahagia.

"Sehat-sehat ya sayang. Sebentar lagi kita bertemu", ucap Saint mengusap perutnya.

Setelahnya, sebuah panggilan diponsel membuatnya berjalan menuju meja.

"Aku sudah didepan", ucap Seorang pria membuat Saint mengembang senyum.

"Aku keluar sebentar lagi, tunggu sebentar ya Perth",

Sore tadi Saint mengirim pesan ajakan makan malam pada Perth. Wanita itu ingin mentraktir sang pria sebagai ucapan terimakasih atas semua perhatian dan hal kecil yang pria itu beri semasa kehamilannya. Perlakuan nyaman membuat Saint merasa ringan menghadapi kehamilannya.

°°°°

Perth tersenyum menatap Saint yang tengah berajalan menuju mobilnya. Walaupun hamil, cantiknya Saint tidak berubah dan itu membuat Perth semakin mengagumi parasnya. Lalu Kedua matanya mengarah pada perut Saint yang sudah terlihat membuncit. Ingin sekali mengusap tapi Perth tahan-tahan.

"Sebenarnya tidak perlu Saint, membagiku dengan kue buatanmu secara gratis sudah cukup", ucap Perth saat tubuh sang wanita sudah berhenti dihadapannya.

"Kau selalu memberiku makanan dan buah-buahan jadi sekarang aku ingin mentraktirmu makan. Sekali-kali Perth, kau pilih tempatnya ya",

"Bagaimana jika aku memilih restoran mahal",

"Aku membawa uang banyak, jika masih kurang. Aku hutang dulu denganmu ya. Kubayar nyicil nanti",

Ucapan nyeleneh Saint sukses membuat Perth tertawa.

°°°°

"Bagaimana keadaanmu Saint?", tanya Perth menoleh sejenak sebelum kembali fokus pada kemudinya.

Setiap mendapat pertanyaan yang sama dari Perth setiap hari, tangan Saint selalu reflek memegang perutnya.

"Baik, sangat baik", senyum Saint.

Perth tersenyum mengangguk. Setelahnya hening. Perth sibuk berpikir untuk pertanyaan yang sudah lama ia pendam.

"Saint, boleh aku tanya sesuatu?",

Perth | Random story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang