2.11

116 10 65
                                    


Sebelum baca tolong lihat judul atas.
Ini part next dari Hiden Love!!!


°°°°

5

tahun kemudian

Sebuah ruangan kantor di bagian tim pemasaran terlihat sepi. Karena memang selain mulai memasuki jam istirahat juga karena tim pemasaran sibuk dengan pekerjaan yang penuh akibat produk baru yang akan masuk tahap pemasaran.

Disini, hanya ada Perth yang masih berkutat dengan laptop didepannya. Jemarinya sibuk menari diatas keyboard dengan kedua mata awan menatap layar. Ia belum merasa lapar, maka dari itu Perth masih terlihat bekerja saat teman sekutunya entah dimana mereka berada.

*cup

Sebuah kecupan singkat pada bibirnya membuat Perth terhenti dan menoleh pada pelaku pencuri kecupan.
Terlihat seseorang yang sudah lama bersamanya tersenyum ringan dengan tubuhnya yang bersender dimeja kerjanya, jangan lupakan pose bersidakep yang membuat Perth hanya bisa menghela nafas.

"Sudah selesai Meen?", tanya Perth kembali pada pekerjaannya.

Merasa tercueki, Meen dengan cepat menarik kursi kerja Perth lalu menaruh kedua tangan dikedua sisi kursi sebagai tumpuan tubuhnya.

Merasakan jika jarak yang teramat dekat membuat Perth menyenderkan punggungnya disandaran kursi.

"Kau tidak menemaniku pemotretan. Bahkan sekedar mengintip pun tidak. Sudah untung aku mau jadi modelnya. Jadwalku padat, tau!!",

Oke, kita perjelas disini.

Perth bekerja disalah satu perusahan produksi minuman sejak satu tahun yang lalu. Sedangkan Meen, ia masih kuliah semester akhir. Sejak koma hingga satu tahun lebih membuatnya terpaksa melakukan pemulihan hingga ia terlambat masuk kampus. Jadi kini, selain masih menjabat sebagai mahasiswa. Meen juga menjadi model.

Aktifitas modelnya berawal dari satu tahun yang lalu saat Perth mendapat project pertamanya dibagian pemasaran. Namun model yang menjadi deal di tim nya mendadak tidak bisa hadir. Perth yang tidak mau kacau dan menjadwal ulang langsung saja menyeret Meen sebagai model ganti. Namun siapa sangka, berkat wajah rupawan Meen membuat projectnya sukses. Penjualan naik drastis. Dan setelah itu, Meen banyak dicari. Bahkan sekarang, Meen sedang menjelajah didunia akting.

"Aku sibuk Meen, jika hanya untuk melihat pemotretanmu, kau pikir tidak membuang waktu. Kau mau aku lembur?",

"Kalau begitu.. sebagai gantinya...cium",

Perth diam dengan wajah Meen yang kian mendekat. Kekasihnya ini memang sedikit kelebihan hormon.

Namun belum sampai bibir Meen mencapai pada bibirnya, Perth langsung meraih buku membuat bibir Meen salah mendarat.

"Berapa kali aku bilang, untuk tidak menciumku ditempat umum. Jika ada yang memotret dan mengirimnya kemedia maka tamat riwayatmu Nichakoon",

Meen menegakan tubuhnya, kedua tangannya berkacak pinggang dengan santainya.
"Kau pikir aku perduli, lagi kau yang membuatku terkenal begini. Jadi susah kan..tapi..banyak uangnya juga sih",

Perth menggeleng heran, kursinya ia gerakan kembali agar bisa melanjutkan pekerjaannya. Namun lagi-lagi Meen menariknya, tubuhnya kembali condong ingin merampok bibir Perth tapi panggialn dibelakang tubuhnya membuat Meen dan Perth serempak menoleh.

Perth | Random story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang