3.1 All my felling for u

114 8 13
                                    

Brak!!!

Seorang pria dengan sengaja menabrakan punggung wanita pada tembok kamar hotel. Lidah keduanya bertarung panas dari hisapan hingga jilatan penuh gairah.

"Eemmngghh.....",

Kepala sang wanita langsung menengadah memberi akses dan menikmati setiap sentuhan lidah hangat dari pria yang tengah menikmati leher jenjangnya. Lalu kedua tangan sang pria tampak tak mau diam sibuk meremas bokong dan payudara yang sudah sedikit terlihat menyumbul indah dari balik gaun ketat wanita itu.

Sedangkan sang wanita juga tak mau kalah. Kedua tangannya meremas rambut sang pria dengan satunya menuju bagian yang akan menjadi kesukaannya. Sang pria menyeringai saat merasakan remasan pada juniornya. Ia tahu jika wanita yang baru ia temui beberapa jam yang lalu di club malam sudah tidak sabar saat pertama kali pandangannya beradu.

Dan kini sentuhan keduanya semakin liar seiring jemari yang saling bekerja menyingkirkan penghalang yang melekat ditubuh keduanya.

Hingga tubuh sang wanita terdorong kasar diatas ranjang, wanita itu tersenyum seiring tubuh sang pria yang merangkak naik menghampiri kulit putih sang wanita dengan lidah panasnya.

"Aaaahhhhhh.....", bibir bawahnya ia gigit sensual dengan mata terpejam menikmati setiap inci kulit tubuhnya yang terasa panas.

Sedangkan sang pria menyeringai melihat bagaimana wajah penuh kepuasan dari sang wanita.

"Aarrghhh...Babby", sang pria menggesekan junior miliknya pada liang surgawi yang terbuka lebar menanti kedatangannya. Sang wanita bahkan sampai terus memohon untuk diberi hujaman kenikmatan dari sang pria. Desahan dan rintihan selalu terdengar memenuhi seluruh ruangan disertai aroma percintaan yang mulai menguar begitu saja.

°°°°°°°

Suara dering ponsel membuat Perth terbangun paksa. Tangannya bergerak mencari benda pipih yang berada dimeja nakas, dengan kedua mata yang masih tertutup.

"Hmmm..", hanya suara serak khas bangun tidur yang keluar dari mulut Perth.

"Daddy jahat!!", teriak sorang gadis diseberang ponsel membuat kedua mata Perth langsung terbuka lebar. Tubuhnya bahkan langsung terbangun membuat wanita disampingnya mulai bergerak karena terganggu.

"Sayang...",

"Aku tidak mau tahu. Daddy harus sampai cepat dirumah. Jika tidak, aku akan pergi dari rumah. Daddy tidak perlu mencariku apalagi mengurusiku lagi", teriak sang gadis murka. Perth dengan sigap terbangun mengapit ponselnya diantara pundak dan pipi lalu kedua tangannya sibuk memakai baju dan celana miliknya yang berserakan.

"Oke, Daddy pulang ya sayang. Jangan mengancam Daddy begitu. Daddy minta maaf. Apa mau titip sesuatu my princess?", rayu Perth manis.

Wanita yang hanya berbalut selimut tebal kini menatap tidak suka saat mendengar suara lembut Perth.

"Cepat pulang!!!",

"Iya sayang. Daddy pulang sekarang. Tunggu ya, Daddy mencintaimu cantik",

Sambungan terputus. Perth menaruh ponsel pada saku celana lalu meraih jas dan memakainya.

"Kau punya kekasih?", kesal sang wanita yang sedari tadi diam melihat Perth yang tampak gugup meneliti penampilannya dicermin.

"Lebih dari kekasih. Seseorang yang sangat berarti dihidupku", jawab Perth tanpa menatap sang wanita yang terlihat makin kesal.

Telinganya tidak mendengar suara sang wanita membuat mata Perth melirik dipantulan cermin. Terlihatlah raut wajah masam dan tertekuk kesal dari wanita yang menghangatkannya semalam. Perth tersenyum mengerti akan cemburu yang tengah diderita sang wanita. Memutar tubuh tegapnya, kedua kaki Perth melangkah lalu merangkak naik untuk memberi kecupan dibibir sang wanita.

Perth | Random story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang