3.2

76 9 3
                                    

Saint termenung dengan tangan bergerak mengelap kaca etalase kue. Walaupun semalam Zee berkata untuk tidak terlalu memikirkanya dan menghiburnya dengan untaian kata cinta tapi tidak membuat Saint tenang. Ucapan ibu mertuanya selaluternguang ditelinga Saint. Dan pertanyaan 'haruskah aku merelakan Zee menikah lagi? Tapi rasanya terlalu berat. Aku hanya mau memiliki Zee untukku',

"Phi!!..Phi Saint!!", teriak Natcha berulang kali.

Saint tesentak kembali kealam sadarnya. Wajah murung yang tadi terihat kini berubah senyum manis saat menatap Natcha dihadapannya.

"Pagi-pagi sudah melamun Phi", tegur Natcha.

Saint yang gemas semakin menarik senyum lalu mengusap sayang rambut panjang Natcha.

"Sebentar ya sayang, Phi belum siapkan",

Natcha mengangguk menuju salah satu kursi. Sedangkan Perth yang sejak awal menangkap raut murung Saint kini berjalan mengikuti wanita itu.

"Apa terjadi sesuatu Saint?",

Yang ditanya menoleh kilas dengan tangan yang sibuk memasukan beberapa kue dan roti kesukaan Natcha.

"Memangnya kenapa Perth?",

"Kau tampak lain dari biasanya? Bertengkar dengan Zee?",

Saint terkekeh lalu menatap Perth.

"Tidak, dipikir-pikir sudah lama juga aku tidak bertengkar dengannya", ucap Saint tersenyum simpul. Mungkin sebentar lagi.

"Ah iya Perth, tunggu sebentar",

Perth diam, sekalipun ia bisa melihat sedikit senyum Saint. Tapi Perth tahu jika ada yang terjadi pada Saint.

Bertahun-tahun Perth menatap Saint. Jadi pria itu hafal benar bagaimana Saint. Saat sedih ataupun senang. Saint tidak akan bisa merahasiakan apapun pada Perth walaupun Saint tidak pernah menceritkan masalahnya pada siapapun termasuk Perth.

Saint kembali pada Perth denga sebuah kertas kecil lalu menyodorkannya pada Perth yang mengerut bingung namun tetap menerimanya.

"Voucher khusus untuk pelanggan setiaku. Kau bisa menulis apa yang kau mau, aku akan memberinya gratis. Tapi jangn menulis semua isi tokoku hanya untuk mentraktir seluruh karyawan perusahaanmu. Bangkrut aku jika begitu", kekeh Saint.

"Aku akan menggunakannya nanti",

Saint mengangguk ringan lalu berjalan menuju putri Perth yang tampak tenang memainkan ponsel.

"Ini sayang", ucap Saint menyodorkan kotak sedang dimeja depan Natcha.

"Terimakasih Phi", riang Nacha memberi kecupan dipipi Saint lalu beranjak pergi meninggalakn dua manusia dewasa yang tengah menatap kepergian Natcha menuju mobil.

"Putrimu sudah besar ya Perth, perasaan baru kemarin aku menggendongnya. Sekarang sudah sebesar itu",
Tatapan Saint menggambarkan perasaan hatinya. Jika ia sudah punya anak pasti akan sebesar Natcha mengingat pernikahannya terjadi lebih dulu ketimbang pernikahan Perth.

Perth tidak menyaut, tatapannya terus mengarah pada wanita yabg berdiri disampingnya.

Sudah 15tahun sejak Perth pertama kali melihat Saint, dan selama itu cintanya tak pernah pudar sedikitpun walau kenyataan selalu menyadarkannya jika Saint milik orang lain.

Saint menoleh membuat dua pasang mata itu beradu. Dengan ringan Saint memegang lengan Perth. "Cepat menikah, nanti keburu Natcha duluan yang menikah", gurau Saint. Perth terkekeh menanggapi gurauan Saint.

°°°°°

@night club.

Sebuah tempat yang tidak pernah sepi pengunjung. Karena disinilah tempat pas bagi orang yang memiliki masalah ataupun hanya sekedar ingin menikmati hidup.

Perth | Random story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang