Harapan hanyalah sebuah harapan. Tidak selalu menjadi apa yang diinginkan.
Dan Perth sedikit menyesal sudah mengungkap isi hatinya pada Saint.
Wanita itu memang tidak pergi menjauh tapi Perth jelas merasakan perbedaannya saat Saint berusaha menjaga jarak padanya.
Ajakan makan pun selalu ditolak Saint dengan banyak macam alasan. Saat bertemu pun, Saint terlihat menghindar dari kontak mata yang Perth cobalakukan.
Itu semua Saint lakukan bukan tanpa tujuan. Ia tengah mencari tahu bagaimana dengan perasaannya sendiri sebelum menyikapi perasaan Perth.
Gagal membina rumah tangga membuat Saint sedikit trauma untuk kembali menjalin kasih hingga ke pernikahan. Sakit yang dirasa membekas dihati Saint. Jadi kali ini, ia ingin benar memastikan bagaimana perasaannya ataupun bagaimana Perth padanya.
°°°°°
Beberapa bulan kemudian.
Sudah memasuki hari perkiraan kelahiran calon bayi Saint. Wanita itu masih menjaga jarak dengan Perth yang terus sabar.
Dijaga jarak oleh wanitanya tidak membuat Perth berhenti. Pria itu masih seperti biasa yang perhatian pada Saint. Menanyakan seputar keadaanya walau hanya dijawab sekenanya. Perth tetap menjadi Perth yang setia akan cintanya pada Saint. Beberapa bulan bukan masalah saat Perth bisa melewati puluhan tahun mencintai Saint dalam diam.
°°°°°
Jam 18.00
Perth menghela nafas kasar saat pesannya pada Saint belum dibalas sejak 3 jam yang lalu Perth mengajaknya makan malam.
Sebenarnya bukan hal baru. Karena sejak itu, Saint menjadi jarang membalas pesan Perth. Jika dibalaspun itu singkat dan sesuatu yang dianggap penting.
Perth juga tidak pernah mengungkit perasaanya lagi pada Saint. Ia tahu jika Saint tidak nyaman jadi ia memilih diam tanpa membahas perasaannya lagi.
Membereskan berkas-berkas dimeja kerjanya. Ia berniat pergi berkumpul dengan Tay dan New seperti biasa.
°°°°
"Kau masih lama?", tanya Tay diseberang ponsel.
Perth tengah mengemudi dengan earphone yang menyambung dengan panggilan Tay.
"Sedang dijalan, rindu sekali denganku hah?", celoteh Perth.
"Ck...aku hanya malas sendiri. Tumbenan New belum datang. Biasanya dia lebih dulu",
"Makannya cari istri. Taruhan, New tidak akan datang. Dia sibuk membuat istrinya mendesah daripada menemui teman gila sepertimu",
"Sat kau Perth!!!, lebih baik kau duluan cari istri. Baru mengguruiku!",
Perth hanya tertawa ringan. "Kututup, sebentar lagi aku sampai",
Tidak menunggu balasan Tay. Jemarinya menekan icon merah dilayar ponsel yang tertempel di dashboard mobil.
Baru saja jemarinya bergerak untuk melepas earphone disatu telinganya. Nada dering khas yang hanya ditujukan untuk Saint terdengar.
"Ya Saint", ucap Perth tanpa lama mengangkat panggilannya.
"Perth, kau sibuk?",
Perth mengernyit untuk memperjelas apa yang baru saja ia dengar. Bukan pertanyaannya tapi..suara Saint yang sedikit lirih seakan menahan sesuatu"Kau oke kan Saint?", tanya Perth tanpa menjawab pertanyaan Saint. Rasa khawatir mulai melanda.
"Aku...tidak tahu. Perutku terasa sakit", rintih Saint.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perth | Random story (END)
Fiksi PenggemarBaca aja, bagus ko...tinggalkan vote jangan lupa. Book ini berisi cerita pendek lebih dari satu cerita. 1. PerthSaintBright - Memory (End) 2. MeenPerthSaint - Hiden Love (End) 3. PerthSaintZee - All my Felling for u (End) 16november 2022 - 9juni 2023