3.9

101 13 10
                                    

Perth terdiam. Otaknya berpikir sejak kapan Saint bangun. Apa karena pembicaraanya dengan New lewat ponsel? Padahal tidak terlalu kencang ia berbicara.

Dan sekarang, Perth baru sadar. Apa Saint mendengar pembicaraannya atau tidak.

"Kenapa bangun? Haus?", tanya Perth mencoba untuk biasa saja. Kedua kakinya melangkah mendekat pada wanita yang terus menatapnya.

Tatapan tak terbaca dari Saint membuat Perth tidak tahu harus menyimpulkannya bagaimana.

"Aku pikir. Semua akan mudah kujalani sendiri. Tapi jika aku memutuskan ini tanpa melihatmu...kupikir terlalu egois",

"Kau mendengar percakapanku tadi?",

Saint mengangguk.

"Mulai dari?",

"Semua. Haruskah kita melakukan tes DNA?",

"Aku tidak bermaksud...",

"Aku tahu Perth, jangan selalu memikirkanku. Aku tidak apa-apa. Kenyataannya kita pernah melakukannya. Sekalipun Ae mirip denganmu tapi akan lebih yakin jika tes DNA dilakukan",

Perth kian mendekat. Bahkan ia beranikan untuk memegang tangan Saint.

"Jika Ae anakku. Boleh jika aku bertanggung jawab?", serius Perth.

"Dalam bentuk apa kau bertanggung jawab?",

Perth terdiam. Pegangan tangannya mengerat. Dengan tatapan mengunci manik mata sang wanita.

"Pernikahan. Jika boleh, aku ingin menikahimu. Atas dasar rasa cintaku dan Ae",

Lagi-lagi Saint diam membuat Perth sedikit mulai lemas. Padahal dalam lubuk hatinya sangat berharap Saint mau menikah dengannya.

"Tapi jika kau keberatan, cukup dengan mengijinkanku untuk terus bersamamu dengan Ae saja itu lebih baik. Jika suatu saat nanti kau mencintai pria lain. Aku berharap untuk tidak menjauh dariku ataupun menjauhkanku dari Ae",

"Aku tidak tahu bagaimana perasaanku padamu Perth. Aku baru saja gagal dalam rumah tangga. Dan juga, maaf...selama ini kau sudah terbiasa dengan bergonta-ganti pasangan. Jika kita berkomitmen, kupikir hanya akan membuatmu bosan padaku. Aku...wanita yang tidak pernah mau membagi pasangannya untuk orang lain",

Perth menghela nafas. Usahanya tidak akan berhenti sampai disini. Ia merasa harus berjuang lebih keras lagi untuk Saint.

"Aku tahu mungkin ini terlalu cepat untukmu. Kau bisa mengenalku lebih dulu. Aku juga tidak pernah merasa jika aku baik tapi aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Jika kita sudah berkomitmen maka aku harus menjalaninya dengan tanggung jawab untuk semua kelakuanku. Aku berjanji dan kau bisa memegangnya. Aku tidak akan mengecewakanmu dalam hal wanita. Bagiku kau lebih dari cukup. Jika wanita yang ku inginkan sudah bisa kumiliki, tidak ada alasan apapun untukku bermain-main lagi. Aku serius Saint",

Saint masih diam. Membuat ketakutan bagi Perth atas penolakan.

"Saint...aku mencintaimu. Sangat, dari dulu hingga sekarang tidak berkurang sedikitpun",

Bagi Perth sekarang adalah kesempatan. Jadi ia menggunakan kesempatannya dengan baik untuk bisa meyakinkan wanitanya.

"Kau mau kan menikah denganku?",

"Bagaimana jika kau menyakitiku tanpa terduga. Aku takut Perth, rasanya benar-benar sakit. Aku tidak bisa membayangkan saat aku sudah mencintaimu dan kau mulai bosan denganku. Itu hanya akan melukaiku", lirih Saint penuh kesakitan saat mengingat kisahnya dengan Zee. Air mata Saint bahkan rurun saat kembali merasakan sakit hatinya akan mantan suaminya.

Perth | Random story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang