2. 2

204 21 2
                                    

Jangan lupa klik bintang & tinggalin komentar. Thanks, Darlin...
...

Aku menggeleng. "Rileks, aku nggak balikkan sama Shannon, kok."

Hemi dan JJ mendesah lega.

"Apa pun alasannya; kami senang kau kembali riang seperti dulu." JJ menepuk punggungku.

"Yeah, lupakan si Jalang itu!" seru Hemi semangat.

Aku dan JJ serentak mengerang.

"Thanks, untuk dukungannya Em, tapi nggak adil menyebut Shannon jalang. Dia gadis baik-baik dari keluarga terpandang. Dia hanya ingin hidup yang pasti, nggak terlunta-lunta ikut tur ke sana-kemari."

"Sori Dude, senang kau kembali," balas Hemi dengan wajah tidak menyesal sama sekali. Dari awal, dia memang tidak terlalu menyukai Shannon, dan selalu bilang, aku terlalu baik untuk Gadis egois itu.

"S'okay, Em. Aku beruntung, masih punya kalian yang selalu mendukungku."

Hemi dan JJ mengangguk-angguk.

"Kalau aku terharu sampai meneteskan air mata, apa kalian akan mengataiku gay? tanya JJ dengan tampang terharu bingung. "Bukannya aku akan meneteskan air mata juga...."

Aku menggeleng, wajahku terlihat serius. "Nggak berani aku mengataimu gay... JJ pejantan nomor satu!"

JJ tersenyum lebar dan mengangguk. "Tentu saja Ry, diantara semua... kau memang yang paling mengenalku."

Sambil tersenyum jail, aku menambahkan, "Tapi aku akan merekammu diam-diam, dan akan kujadikan ancaman kalau kau uring-uringan lagi."

"El diablo!" maki JJ padaku. "Di balik badan besar dan tato penuh di tanganmu, aku menganggap kau orang yang penyabar, riang, dan perhatian. Kalau begini, kau terlalu perhatian Ry, aku nggak--"

Aku tergelak ketika Hemi menjejalkan dua macaron sekaligus, ke dalam mulut JJ; JJ sendiri langsung menyemburkan macaron-nya ke wajah dan kemeja Hemi. Tentu saja Hemi langsung menyumpah-nyumpah.

Di sini aku tersenyum, bercanda, tertawa merasakan bahagia kembali. Aku bersyukur di kelilingi oleh orang-orang yang mendukungku.

Hemi yang paling garang, blak-blakan, tapi puitis ini--sering membuat lagu bersamaku. Lagu rock terbaik yang memenangkan Grammy kemarin, ciptaan kami berdua. Dia drummer di band-ku, juga sahabat terdekatku.

JJ yang paling muda di antara semuanya. Benar-benar gila atensi, tampan, konyol, dan manja. Darah Mexico dan Amerika mengalir di tubuh lelaki ini. Mom sudah menganggap JJ sebagai anaknya. Selain vokalis, dia juga memainkan piano.

Kalau Elijah, hanya tampangnya saja yang garang, tapi hatinya selembut kulit bayi. Dia terbiasa menjadi penengah diantara kami yang sedang bertengkar. Dan hanya banyak omong, dengan orang yang sudah kenal saja.

Taylor dan Sean yang tidak ikut ke Vegas, karena harus ada yang mengatur para kru di San Francisco.

Sean yang paling tua diantara kami. Paling mengayomi, sabar dan bertubuh tinggi besar, sama denganku. Dia memutuskan untuk menjadi manajer kami, sebelum keluar album THEme yang pertama.

Selain gitaris rhythm, Taylor pemimpin di THEme. Kakakku ini berbeda secara fisik dan sifat denganku. Dia sinis, santai, dan player nomor satu. Tampangnya lebih menjiplak Pops yang tampan, hanya mata hijau kecokelatannya mengambil dari Mom. Aku sendiri gabungan antara rambut pirang Mom, dan tubuh tinggi serta mata kelabu Pops.

Aku jadi ingin bicarakan soal semalam, kejadian ketika Rocky-ku dicium oleh Adriana. "Guys, ada yang ingin kuberi tahu, semalam aku bertemu--"

In Bed with a RockerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang