27. Hadiah

2.2K 254 17
                                    

Jangan lupa vote sama komennya yah, Darlin...

Jangan jadi siders, ahh... Bikin Jade sedih loh.

Anyway, happy reading....

Adriana

Papan nama di pintu jati yang yang akan kubuka ini bertuliskan: 'Blue Room'. Ya, waktu aku bangun tidur, terdapat pesan di samping bantalku yang mengatakan Ryker sedang berada di ruangan ini.

Saat pintu kubuka, mata para personel THEme yang akan memersiapkan latihan band-nya, tertuju padaku. Aku tersenyum semanis mungkin. "Kalian di sini rupanya... wah, ternyata ada dua ruangan biru di dalam rumahmu, Ry Lee..."

Ryker nyengir, menghampiriku, lalu mengecup punggung tanganku. Setelah itu, aku lebih terpesona dengan ruangan ini hingga menghiraukan mereka. Aku menyentuh sofa kulit biru dan meja kerja jati kecil, juga meraba kertas dinding biru dengan motif tengkorak kecil dengan berbagai macam pose yang lucu. Ruangannya termasuk luas, di dindingnya tergantung kolase foto-foto band THEme, dalam satu pigura besar, ada juga poster grup band legendaris seperti Guns n' Roses, Rolling Stone dan... apa? Kenapa ada fotoku yang berdiri di atas gedung, sedang memandang angkasa di sore hari dengan sayapku yang berwarna biru muda?
Apa Ryker benar-benar mengidolakanku?

Suasana di sekitarku tetap henning, cowok-cowok itu memperhatikanku. "Kenapa kalian diam saja? Belum pada makan, ya?"

Mereka hanya tersenyum geli.

"Siang, Riangel... gimana tidurmu?" cengir Ryker.

"Siang juga, Ry Lee." Aku mendekatkan bibirku ke telinganya. "Aku berantakan. Semalam dua kali muntah-muntah... hii..." bisikku sambil bergidik.

Terdengar tawa kecil di ruangan; Ryker juga ikut terkekeh; sedangkan aku hanya menatap mereka bingung. Ternyata, pendengaran mereka ultrasonic.

"C'mon, kita makan makanan kecil dulu--biar perutmu nggak kosong. Terus, kau harus minum dua Tylenol," ajak Ryker.

"Wokkay..." aku berjalan mengikuti langkah Ryker, tanganku di genggaman tangan besarnya, sampai aku duduk di kursi ruang makan.

"Mau makan apa? Aku buatkan," tanya Ryker sambil membuka pintu kulkas, "tapi, tadi Ashley pesan, nanti kita makan siang di restoran saja. Dia sebentar lagi datang dan membawakan pakaian untukmu."

"Oh iya, aku kan mau belanja ke Beverly Hills. Kau mau mengantarku?" godaku sambil tersenyum manis.

Sudah barang tentu cowok akan merasa malas, kalau mengantar cewek berbelanja. Temanku Rory pernah bilang bahwa cowok itu akan dengan senang hati mengantar kita, jika pergi untuk membeli makanan, alat elektronik, dan pakaian atau barang-barang sendiri. Kalau cowok sampai ikut berjam-jam belanja dengan cewek, berarti ada dua kemungkinan: pertama, dia gay. Kedua, dia menyayangimu.

"Tentu saja, Riangel... sekarang kau mau apa?"

Ternyata dia mau mengantarku. Lihat saja nanti, apa dia akan tahan kalau berbelanja denganku? "Aku mau umm... apa pilihannya?"

"Omelet keju, spaghetti carbonara, pan--"

"Aku mau omelet keju," jawabku cepat.

"Kau nggak mau aku menebaknya, hmm?" Ryker memecahkan telur pertama ke dalam mangkuk, lalu mengambil telur kedua dan memandangku.

"Stop, satu telur saja, aku tidak mau kekenyangan." Aku mengetuk-ngetuk meja makan sambil berpikir kenapa Ryker jadi manis lagi? "Umm jadi, kau mau aku menebak, yaa?"

In Bed with a RockerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang