28. Kung fu & Ninja

2.3K 247 10
                                    

Hola Darlin, gimana kabar kalian? Moga sehat selalu yah. Amin.

Kangen sama Ryker & Adriana, gak?

Kali ini Jade bakalan ngasih bab hampir 2000 kata, loh...

Happy reading, & jangan lupa tinggalin jejak mau itu vote, komen kritikan, atau sekadar kata 'next'. Biar semangatin Jade buat update sesering mungkin.

Adriana

"Please, kakiku sudah pegal, Rian," keluh Ashley sambil berjalan di tempat. "Tuh, lihat Ry, tangannya sudah nggak bisa membawa barang-barang lagi, tahu!"

Memang benar, kedua tangan Ryker penuh dengan tas belanjaanku dan Ashley. Walaupun berat badannya sekarang sudah bertambah, tapi semua oleh-oleh yang kubelikan di New York, ternyata pas dan terlihat kece.

Yang lucu, sebelum kami pergi, dia memamerkan barang pemberianku yang langsung di pakainya--pada band-nya di blue room. mulai dari kemeja tartan, jeans biru belél, bot hitam suede, sampai aviator.

Jelas sekali para personel THEme terlihat kesal, tapi aku malah terkesima dengan cengiran bangganya.

"Ry Lee, kau sudah cape belum?" Aku memberikan senyuman terbaikku sambil mengusap pipinya.

Ryker memiringkan kepalanya hingga telapak tanganku menempel semua di pipinya. "Aku bisa simpan dulu semua ini ke Rover. Katanya kau mau ke Celine? Nanti aku menyusul ke sana... gimana?"

"Wokkay deh, kalau gitu." Aku membetulkan letak kacamata hitam Dior-ku sambil melirik Ashley yang pura-pura tidak melihatku. "Tapi jangan lama-lama," bisikku manja.

Ryker terkekeh, mengambil tanganku yang memegang pipinya, lalu mencium telapak dan pergelangan tanganku. "Aku akan berusaha secepat ninja."

Aku terkikik. "Bukannya kau jurus kung fu, ya?"

"Aku akan menjadi jurus apa pun yang kau mau, Riangel." Ryker mengedipkan sebelah matanya. Yang langsung membuatku tersipu malu.

"Aku bersumpah, kalian saling menggoda antara kung fu dan ninja di tengah jalan," oceh Ashley. "Kalau ada papz yang memotret, tolonglah aku, mereka akan mengataiku apa, coba?"

Aku dan Ryker tergelak mendengar Ashley uring-uringan.

"Ash belum memakan kue-kuenya hari ini, jadi dia lagi tidak manis sekarang," bisikku di telinga Ryker.

"Berarti, JJ sama dengan Ashley... dia juga suka uring-uringan kalau belum memakan kue-kuenya. Aku pergi sekarang, yah...."

"Hati-hati dan jangan lama-lama!" Aku sedikit mengerucutkan bibirku.

Ryker mengangguk dan tersenyum. "Kalian berdua juga hati-hati," lalu dia menempelkan bibirnya di telingaku, "aku nggak akan lama, karena sekarang... aku sudah merindukanmu."

Aku tidak tahu harus berkata apa. Dia selalu punya kata-kata manis, yang keluar dari bibir yang sudah 12 hari ini tidak kucium.

Ashley berdeham, matanya menari-nari. "Ry, kau tidak lihat apa, rayuanmu membuat pipinya semerah apel Washington." Dia mengalihkan pandangannya ke jalanan sebelum aku sempat mengomelinya.

Ryker tertawa kecil, mulutnya mendekati telingaku. "Aku serius, loh, itu dari hatiku, bukan cuma rayuan." Dengan itu, dia langsung berbalik dan berjalan menjauhiku.

Astaga, apa benar itu bukan rayuan?

"Biasanya kalau melihat cowok seperti itu, kita minta kembarannya saja tidak apa-apa, tapi aku nggak mau dapat Tay, jadi aku mau kloningan Ryker saja," senyum Ashley menerawang. Kemudian dia berdeham ketika aku melepas kacamata hitamku dan memelototinya.

In Bed with a RockerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang