5. Bluberi

9.3K 538 18
                                        

Adriana

"Hai, Ryker," senyumku sambil meneliti wajahnya yang belum dicukur, dan tentu saja senyumannya. "Bahkan fashion gosip pun bilang, kita pasangan opposite fashionable. Ini aku bawa kue-kue kecil dari restoran, rasanya enak banget, aku saja sampai habis tiga tadi, kau harus co--"

Ryker memelukku erat; aku membalasnya. Dia malahan mengelus punggungku yang terbuka, membuatku bergetar. "Blueberry..."

"Apa?" Aku melepas pelukanku.

"Selain citrus, dan melati, kau wangi blueberry. Kupikir datangnya dari kue-kue, tapi setelah memelukmu, aku yakin bahwa harum yang di lift itu... well, aku benar, nggak?"

"Iya, tapi masih ada yang kurang, tahu," jawabku geli.

"Memang, apa yang kurang?" Mata Ryker hanya tertuju pada bibirku.

Sebelum aku menjawab, terdengar suara berdeham dari orang-orang yang meminta perhatian kami.

Para Rocker langsung mengerubutiku. Mereka benar-benar ramah, dan berkali-kali memberiku pelukan dan ciuman di pipi.

Seseorang bertepuk tangan. "Guys, biarkan Adriana duduk dulu!" Ternyata suara itu datang dari Ryker yang rahangnya menegang, seperti kesal terhadap sesuatu.

Aku memberikan senyuman pada Ryker; dia berubah mood seketika, tersenyum manis dan menarik tanganku.

Ryker mengajakku ke game room. Ruangannya lebih terasa nuansa Scottish yang maskulin, dominan biru dan coklat kemerahan; kulit dan kayu ek. Dindingnya dihiasi foto-foto band THEme dari mereka kecil hingga sekarang.

Benar-benar keren.

Untuk permainannya, ada biliar, meja foosball, mesin arcade dan dartboard . Ada juga TV berukuran cukup besar untuk menonton pertandingan olahraga, dan bar yang tidak terlalu besar dan di belakangnya ada pintu menuju bar utama. Itu juga kata Sean.

Saat duduk di sofa, aku baru ingat kalau ada dua cewek lain, dan belum berkenalan dengan mereka.

Tadi aku dapat pesan dari Ashley, katanya Ryker sudah punya pacar, berarti rencana dia terancam gagal. Aku tidak tahu apa rencananya... yang jelas, kalau dia belum memberitahuku, berarti dia tidak mau membuatku stress dan berkantung mata. Kakakku hanya memintaku untuk menjawab setiap pertanyaan wartawan dan penggemar, kalau aku dan Ryker saat ini hanya berteman. Itu saja.

Well, yang mana pacar Ryker? Apa cewek manis berambut cokelat panjang? Atau cewek cantik, tinggi, dan langsing berambut karamel?

"Adriana, mau minum apa?" tanya Ryker, yang lengannya digelayuti oleh cewek berambut karamel.

"Aku mau--"

"Jangaaan!" ujar cowok-cowok secara bersamaan.

Mataku berkeliling dan bertemu dengan mata cemerlang Ashley. Dia menaikkan alis kirinya satu kali.

Oh, permainan itu... aku memainkan ekor rambut kepang fishtail-ku. "Kejutkan aku, please."

Terdengarlah suara erangan dan menyumpah-nyumpah di sekelilingku.

Ashley pindah tempat duduk, di sampingku. Yang tersisa di ruangan ini hanya Sean. Tidak ada orang yang membuat minuman di ruang permainan.

"Sean, jujur saja aku kecewa... aku kan, mintanya pertemuan kita hanya berempat saja?" keluh Ashley.

"Maaf sebelumnya, aku juga memberi tahu Ry pada saat-saat terakhir... tapi mereka semua sepertinya bisa mencium sesuatu dan mendekat terus pada Ry--selama beberapa hari ini," balas Sean dengan nada menyesal.

In Bed with a RockerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang