Jangan lupa vote sama komenannya yah Darlin... Tengkyu.
Adriana
Di sini, di Boston, di kamarku yang bernuansa biru, di ranjangku yang super empuk ini, sudah sejam aku mencoba memejamkan mata. Namun tidak berhasil.
Tubuhku lelah, tapi otakku terus memikirkan Vegas, foto skandal, dan Ryker.
Siapa sih, orang yang bawa-bawa soal takdir ketika dia meminta nomor ponselku? Oh ternyata, cewek romantis ini... yang sudah jomlo selama 5,5 tahun.
Kenapa sampai selama itu?
Bukan karena aku sepi peminat, bukan juga karena aku tidak tertarik dengan lawan jenis, atau takut disakiti...
Okay, sebenarnya, aku sudah menentukan tipe cowokku semenjak aku merasakan pertama kalinya disakiti.
Tipe cowokku harus: setia, gentle, tampang nomor sekian, asal memuja dan memanjakanku. Intinya, aku menyukai cowok baik-baik.
Tentang masalah disakiti, pacar pertamaku yang bernama Jax, seorang senior ganteng sekaligus quarterback di SMU-ku, meniduri sahabatku yang pantang ku sebutkan namanya.
Saat itu, bangga sekali rasanya berpacaran dengan cowok yang menjadi favorit para cewek.
Namun hanya sebatas itu.
Tidak ada perhatian, bunga, cokelat dan lain-lain. Yang ada di pikiran Jax cuma seks dan seks. Sedangkan fokusku waktu itu bukan berpacaran, tapi bagaimana menjadi bintang film terkenal. Akhirnya, Jax mencari pelampiasan lain, melalui sahabatku.
Tentang menjadi bintang film terkenal, aku sudah ikut sanggar-sanggar teater di Boston mulai dari umur 11 tahun... itu juga karena Ashley yang memaksaku. Katanya, selain bersih-bersih rumah, bakatku yang lain adalah berakting. Saat itu aku percaya saja padanya. Orang tuaku yang dulu sempat kurang mendukungku, malahan menangis setelah melihatku naik panggung, dan berperan sebagai Juliet. Akhirnya mereka menyetujui, bahwa bakatku memang di situ.
Balik lagi ke takdir dan Ryker, sepertinya, angkasa dan bumi ini mendukungnya--yang yakin akan bertemu lagi denganku...
Secepatnya.
Manajerku, Ashley, sudah membuat janji dengan manajernya, yang benama Sean. Jadi, ketika band mereka selesai tur, aku dan Ryker akan bertemu kembali.
Tentu saja aku akan menepati janjiku untuk hang out dan berteman dengan Ryker. Kalau masalah nomor ponsel, sebenarnya aku sudah gatal ingin meminta Ashley mencari nomor ponsel Ryker, tapi gengsi yang berbicara.
Kenapa dia tidak menanyakan nomor ponselku pada Sean? Apa dia tidak khawatir melihat foto berbau skandal ini? Apa dia tidak mengkhawatirkanku?
"Hey, bangun-bangun tukang tidur." Ashley membangunkanku, dari tidur pura-puraku.
"Apa? Aku baru bisa tidur satu jam, Ash," dustaku sambil menutup kepalaku dengan bantal perisai Captain Amerika.
"Begini, matamu merem, tapi kupingmu harus dibuka, okay !" seru Ashley.
"Mmmh aku mendengarkan. Aku cuma kesal, kenapa kita harus buru-buru pulang dari Vegas?" Wajahku, kan, nggak kelihatan."
"Dengar, Gadis manis... percaya padaku, cepat atau lambat, mereka akan mengetahui jati dirimu. Nih, aku bacakan gosip dunia maya terbaru, 'Berbaju nude, bersepatu biru, siapa gadis itu?'"
Aku terkesiap, bangun dari tidurku. "Sialan. Sini aku lihat ponselmu." Aku mengambil ponsel Ashley dan membaca beritanya.
"Kau benar, di sini malahan beberapa cewek mengaku kalau mereka yang mem-blowjob Ryker. Apa aku terlihat seperti mem-blowjob-nya? Setidaknya, fotoku di sini benar-benar seksi...."

KAMU SEDANG MEMBACA
In Bed with a Rocker
Chick-Lit21+ [Hollywood Love #1] Berpura-pura pacaran dan terjebak dalam zona pertemanan dengan aktris seksi, Adriana Britton, merupakan surga dan neraka bagi gitaris band rock THEme, Ryker Maxim, yang sangat mengidolakan Adriana. Ini semua berawal dari fo...