21. Sesuatu yang Indah

2.1K 241 14
                                    

Darlin... Gimana kabar kalian hari ini? Moga sehat2 aja, amin...

Jangan lupa tinggalin jejak kalian yah, apa pun itu biar Riangel seneng.😍

Adriana

Kini aku duduk di kursi taman memikirkan seseorang di California. Ini sudah hari keempat aku di Boston, hari ketiga tidak mendengar kabar dari Ryker. Aku sebenarnya penasaran apa isi pesan dari Ryker, ya... aku memang belum membukanya. Penasaran... penasaran... kenapa bisa membuat gila gini, sih? Lalu aku merasakan seseorang memelukku dari belakang, aku sudah tahu kalau itu ibuku Cindy Britton, saat mencium harum mawar dan sedikit jeruk sebelum dia memelukku.

Mom mencium rambutku. "Hey, Gadis manis... kenapa bengong gitu?" bisiknya. "Ini pesta pernikahan sahabatmu, loh... di gedung lagi. Tapi kau malahan sendirian saja di taman luar."

"Aku baru saja, mau masuk ke dalam," sangkalku.

Mom tertawa ringan, melepas pelukanku dan duduk di sampingku. "Sudah tahu kau pembohong terburuk dalam sejarah pembohong, masih saja hobi berbohong."

Aku menyengir lebar. "Cuma kalian berdua yang mengenali kalau aku sedang berbohong. Bahkan Dad tidak tahu kalau aku sedang berbohong."

Mom tertawa lagi. "Ayahmu selama ini tahu kalau kau sedang berbohong, cuma... dia tidak mau menyakiti hati anak bungsunya."

"Apa? Aku nggak percaya ini... bahkan Dad lebih pintar akting daripada aku?" Aku menggeleng-geleng, tidak percaya.

Mom lagi-lagi tergelak, tapi sekarang sambil mengusap kepalaku. "Apa yang kau pikirkan? Si kembar dari California, ya?"

Aku menatap tanganku lalu mengangguk.

"Jadi kau suka yang mana? Jangan mempermainkan seseorang, kalau kau tidak mau dipermainkan. Apalagi mereka bersaudara."

Aku mendesah dan bersandar pada bahunya. "Aku tidak mempermainkan mereka, Mom. Ryker itu temanku, kami hanya pura-pura pacaran... itu perjanjiannya. Sedangkan Taylor, berniat mendekatiku tapi dua kali membuatku kecewa."

"Oh, begitu. Ashley tidak berkata apa-apa kecuali kau kecewa pada Ryker. Yang mau kutanyakan, kenapa kau kecewa pada Ryker?"

Akhirnya aku menceritakan kejadiannya. Semuanya... kecuali bagian tidur dengan Ryker. Aku bilang Ryker tidur di kamar lain. Bahkan aku bercerita tentang para groupie, dan aku memperlihatkan rekaman waktu aku minum Bunna di JIM. Mom tertawa-tawa melihat rekaman tersebut dan mengakui kalau mereka semua lelaki-lelaki berkarisma.

"Kok, Taylor nggak ada di rekaman ini?" tanya Mom, alisnya bertaut.

"Kan, barusan aku bilang... kalau Taylor ada di lantai atas, bersama para groupie."

Mom hanya mengangguk-angguk.

"Jadi bagaimana, Mom?" tanyaku penasaran.

"Kenapa kau marah pada Ryker, jika ini hanya pura-pura? Kalian kan, hanya berteman." Mom memberikan tatapan menyelidik.

"Karena perjanjian itu, kita tidak boleh jalan dengan orang lain dan--"

"Kalau memang ada perjanjian seperti itu, kenapa kau jalan dengan Taylor? Tetap saja kau yang tidak mematuhi perjanjian itu!" Mom mengusap rambutku. "Toh, Ryker bilang, tidak tahu-menahu tentang perjanjian pura-pura pacaran itu... berarti sikapnya selama ini kepadamu asli, bukan dibuat-buat."

In Bed with a RockerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang