"Mama! Papa! Bye-bye sampai jumpa lagi!!"
Aysel melambai dan Islwyn hanya tersenyum lebar sambil melihat kepergian anaknya yang mulai menjauh. Tas gendong yang berada di punggungnya terlihat bergerak kesana kemari sangat lucu saat si kecil berlari.
"Aysel."
"Hm?"
Islwyn membuka pintu mobil "masuklah."
Aysel menurut dan masuk ke dalam mobil, "mulai hari ini aku yang akan mengantar Kiel ke sekolah lalu mengantar mu ke toko roti!"
"Ha?"
"Kenapa? Kau tak suka?"
Aysel menggeleng pelan "tidak. Hanya saja kau tak perlu sampai seperti itu, bukankah kau juga memiliki kesibukan mu sendiri?"
"Aysel, apa kau akan menghentikan langkah pertama ku untuk mendekati mu?" Islwyn menoleh menatap Aysel dengan tatapan lembut.
Apa?
Langkah pertama?
"T-tidak, hanya saja-"
"Kau keberatan?" Potong Islwyn cepat.
Aysel memalingkan wajahnya, "tidak tapi jika itu mengganggu pekerjaan mu sebaiknya jangan."
"Sama sekali tidak."
"Terserah! Lakukan semau mu!"
Islwyn yang mendengarnya seketika di buat senang. "Kalau begitu bagaimana jika aku melangkah ke tahap kedua?"
Lagi, Aysel di buat terkejut "apa yang akan kau lakukan?"
"Ulurkan tangan mu," ucap Islwyn.
Dengan ragu Aysel mengulurkan tangan kanannya dan Islwyn segera menggenggam nya dengan tangan kirinya yang bebas. "Ini langkah kedua ku, kita harus sering melakukan skinship!"
Aysel di buat tercengang, "terserah!"
Setibanya di Kiel's Bakery Islwyn ikut turun dan masuk bersama Aysel. Beberapa karyawan termasuk Angel dan Anna menatap dengan terkejut dengan mulut terbuka lebar.
"Selamat pagi mba," ucap Angel dengan masih fokus pada Islwyn.
Aysel tersenyum "pagi juga Angel," Aysel mengikuti arah pandang Angel "lagi liatin siapa sih?"
Angel langsung tersadar pun tersenyum kikuk lalu tanpa alasan dia memukul punggung Anna, "siapa mba?"
Aysel mengendik'kan bahunya "mba ke atas dulu ya," Aysel pergi tanpa menjawab pertanyaan Angel.
Islwyn memutar matanya malas.
Anna dan Angel saling melempar tarapan, penasaran sekali mereka pada laki-laki yang datang bersama boss nya. Ingin bertanya sudah takut duluan saat melihat tatapan penuh intimidasi Islwyn-
Islwyn melirik kedua gadis itu, seolah tau apa yang dipikirkan mereka Islwyn berkata, "saya calon suaminya Aysel, tolong ingat itu!"
Anna dan Angel di buat melongo seketika, "he- eh?"
Melihat reaksi mereka membuat Islwyn tersenyum sarcastic lantas pergi menyusul Aysel. Meninggalkan dua gadis dengan keterkejutan nya mari beralih pada Aysel yang tengah sibuk dengan laporan keuangan toko, "hah~."
Padahal baru beberapa menit ia duduk di sana tapi rasa kantuk sudah mengunjunginya. "Istirahat lah!"
Kepalanya menegak seketika, matanya menatap sebal Islwyn yang tengah bersandar di pintu masuk dengan tangan terlipat di depan dada.
"Pergilah!"
"Tidak mau."
Ha?
Apa-apaan dengan sikap kekanak-kanakkan nya itu?
Melihat ekspresi jijik Aysel membuat Islwyn mendengkus, "kau sangat tidak peka ya... padahal aku sedang masa pendekatan dengan mu kenapa kau selalu saja menolak ku?"
"Kau sangat terang-terangan sekali," cibir Aysel.
Islwyn mendekat "bukan terbuka, hanya saja ini pertama kalinya aku benar-benar serius mendekati seorang wanita yang sangat ingin ku nikahi, jika bisa akan ku nikahi sekarang juga kau!" Badannya membungkuk membuat kepalanya sejajar dengan kepala Aysel.
Mata keduanya bertemu, sebelah tangan Islwyn bertopang pada meja sementara yang satunya dia gunakan untuk memutar kursi Aysel membuat wanita itu berhadapan dengannya.
"Eh!"
Aysel terkejut apalagi saat Islwyn mengurung dirinya diantara kedua tangannya. "Akan ku buat kau mencintaiku dalam waktu dua minggu-"
Glup!!
Sungguh keterdiaman Aysel bukan tanpa alasan tapi saat ini ia sungguh-sungguh gugup. Wanita mana yang akan berani menolak pesona ketampanan seorang Islwyn? Tokoh antagonis yang di gambarkan memiliki ketampanan melebihi karakter utamanya.
Jujur saja Aysel sangat mengakui bahwa Islwyn adalah tipenya.
"Ka-kalau dua minggu aku tidak mencintai mu pernikahan kita batal kan?" Ia bicara sambil terus mengalihkan perhatiannya dari tatapan Islwyn.
"Tidak!"
"Lho? Tapi-"
"Tatap aku Aysel, aku tau kau pasti terpesona pada ketampanan ku kan sampai-sampai kau tidak mau menatap ku?"
Heiiiiii!!! Dari mana datangnya rasa percaya dirinya itu? Jangan mengacaukan karakter dingin tokoh Islwyn tolong.
"Aysel... tatap aku," suaranya melembut yang mana mau tak mau membuat Aysel memberanikan diri menatapnya. Islwyn tersenyum puas, dia mulai mendekatkan wajahnya.
"I-Islwyn ap-apa- ini terlalu dekat, menjauhlah-"
Islwyn seolah tuli dia terus mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bertemu "ingin rasanya aku mencium mu saat ini, tapi aku tak dapat melakukannya jika tanpa persetujuan mu."
Aysel semakin di buat tercengang kala mendapati perubahan karakter dari tokoh Islwyn, apa ini efek samping karena masuknya karakter Aysel ke dalam jalan cerita?
Islwyn.... ohh ucapkan selamat tinggal pada tokoh batu kali yang sudah mulai berlubang ini kawan.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to Protect the Lovable Son
Romance[COMPLETED] Menjadi ibu dari tokoh antagonis di masa depan? Awalnya Diandra tidak tau bahwa ia masuk ke dalam novel dan menjadi ibu dari tokoh antagonis. Karena nama Aysel tak pernah tertulis bahkan dia hanya di gambarkan sebagai sosok ibu kejam yan...