Satu bulan berlalu begitu saja, semuanya kembali seperti semula.
Aysel yang kembali sibuk dengan putranya, toko roti nya dan segala aktifitas keseharian nya. Kiel pun kembali pada rutinitas nya seperti, sekolah, main, makan, dan tidur. Tetapi akhir-akhir ini anak itu memiliki ketertarikan pada salah satu alat musik, piano.
Berawal dari Kiel melihat video yang lewat di beranda YouBubble nya dan berakhir tertarik mempelajari alat musik tersebut. Dengan senang hati Aysel mendaftarkan Kiel les piano yang jaraknya tak jauh dari apartemen mereka.
Aysel pun tak lupa mengatur waktu Kiel agar tidak terlalu padat dan berakhir membebani si anak.
Di dalam mobil sepulang sekolah Kiel rajin mendengarkan instrumen musik piano, terlihat tangan kecilnya bergerak-gerak mengikuti irama.
Dalam dua minggu Kiel sanggup menguasai beberapa lagu, bahkan guru nya sendiri bilang bahwa Kiel memiliki bakat berpiano. Mungkin dalam 5-10 tahun ke depan Kiel akan menjadi seorang pianis terkenal.
"Mama!"
"Ya sayang?"
"Sudah sampai?"
Aysel mengangguk, "ayok!"
Dua hari yang lalu Aysel menerima panggilan telepon dari nomor tak di kenal yang ternyata adalah Milan, katanya tuan besar nya ingin bertemu dengan Aysel dan Kiel secara pribadi dan restoran mewah di pilih menjadi tempat janjian mereka.
"Ah? Halo nona Aysel, Kiel." Milan tersenyum lebar menyambutnya.
"Apakah saya terlambat?" Tanya Aysel.
"Tidak sama sekali nona" jawab Milan.
"Syukurlah kalau begitu." Aysel menatap Jarvis dan sedikit membungkuk "selamat siang tuan."
"Hm."
Kiel tersenyum "halo paman, halo kakek."
"Halo juga Kiel, waah sudah lama kita tidak bertemu ya... bagaimana kabar mu Kiel?" Milan dengan antusias menanggapi sapaan Kiel.
"Baik paman!!"
Mereka duduk dengan tenang sambil memakan makanan yang sebelumnya sudah Jarvis pesan. Kiel tampak semangat menghabiskan segala makanan yang tersaji di atas meja.
Sejak masuk ke dalam restoran Aysel merasakan firasat aneh, kenapa tiba-tiba Jarvis ingin bertemu dengannya?
Setelah acara makan selesai Jarvis memerintahkan Milan untuk membawa Kiel pergi dan memberi ruang antara dirinya dan Aysel untuk bicara empat mata. Awalnya Kiel tentu saja menolak namun dengan bujuk rayu Aysel akhirnya Kiel pun pergi dengan Milan.
"Aysel Haizea dan Zadkiel Ahren!"
Deg!
Aysel tersenyum canggung, benar bukan firasatnya.
"Apa kau ingat kejadian 6 tahun yang lalu saat di mana kau di perkosa di sebuah bar oleh pria tak di kenal yang dalam pengaruh obat perangsang?"
Mata Aysel membelalak, pertanda apa ini?
Jarvis yang menyadari keterkejutan Aysel pun tersenyum tipis, semua menunggu jawaban Aysel hingga mulut Aysel yang kelu mulai bersuara.
"Sa-saya mengingat nya!" Jawab Aysel gugup.
Jarvis mengangguk kecil merasa puas dengan kejujuran Aysel, "pria itu adalah putra ku. Putra sulung dari Jarvis Benedict Kafele. Islwyn Samuel Kafele, besar kemungkinan bahwa Kiel atau Zadkiel merupakan cucu ku!"
Aysel mendongak menatap serius Jarvis, "a-apa tuan akan membawa putra ku?"
***
Sore harinya Jarvis kembali ke kediaman Kafele bersama Milan.
Baru saja masuk ke dalam rumahnya sang istri Erica Yerevan, wanita yang masih terlihat cantik meski umurnya sudah menginjak kepala 5 itu mendekat padanya dengan wajah memerah kesal
"Kamu selingkuh dari ku Jarvis?!!"
Milan berkedip tak mengerti, lalu mengangguk paham setelahnya... drama pasutri akan terjadi.
"Siapa yang selingkuh?"
Erica menunjukkan Jarvis "kamu!! Kamu selingkuh sampai memiliki anak, ya kan?!!"
"Kurang apa aku Jarvis? Kurang apa aku di mata mu ha? Jawab aku!"
Jarvis menghela napas berat, melangkah mendekat sampai berhadapan langsung dengan sang istri. "Aku tidak selingkuh istri ku, kamu adalah satu-satunya wanita yang ada di hati ku. Jadi, berhentilah membuat drama wanita tersakiti yang selalu kamu tonton di televisi."
Erica langsung tertawa, "tau aja kamu!"
Milan sampai tak bisa berkata-kata, "em.. maaf tuan, nyonya saya permisi pulang. Selamat malam," Milan pamit undur diri sebelum kewarasan nya di uji lebih dalam lagi.
"Nah, jadi siapa wanita itu sayang?"
"Kita bicarakan di kamar," ucap Jarvis.
Setelah itu-
"APA?!"
"Kamu tak berbohong pada ku kan?" Tanya Erica menuntut.
Jarvis menggeleng "sama sekali tidak."
Erica menatap foto wanita dan satu anak kecil di tangannya. Matanya tiba-tiba berbinar "ya ampun Jarvis, dia sangat cantik sekali... bagaimana bisa anak kaku kita mendapatkan wanita cantik sepertinya? Bahkan cucu ku sangat lucu akhh... aku ingin memeluknya dan mencubit kedua pipinya yang tembam itu!!"
Antusias Erica membuat Jarvis menggelengkan kepalanya, "jadi... kapan kamu akan membawa mereka ke sini Jarvis"
"Aku belum tau, masalahnya anak itu saja sama sekali belum tau keberadaannya."
"Ish dasar anak itu!!" Erica mengepal "bukankah kita harus cepat memberitahu Islwyn? Dia harus bertanggung jawab, sudah cukup aku ikut merasa sakit saat mendengar cerita mu bagaimana wanita itu membesarkan cucu kita sendirian di tengah-tengah kondisi ekonomi yang tak mencukupi."
"Aku tau Erica, aku tau."
"Lalu kapan kamu akan memberitahukan berita ini pada Islwyn?"
Jarvis mengusap tangan istrinya lembut "kita akan bicarakan ini nanti malam!"
"Benar! Lebih cepat lebih baik, apapun keputusan Islwyn nanti dia tetap harus bertanggung jawab." Ujar Erica.
"Tentu saja, aku tidak mengajari anak-anak ku untuk lepas dari tanggung jawab mereka."
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/319787946-288-k881185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to Protect the Lovable Son
Roman d'amour[COMPLETED] Menjadi ibu dari tokoh antagonis di masa depan? Awalnya Diandra tidak tau bahwa ia masuk ke dalam novel dan menjadi ibu dari tokoh antagonis. Karena nama Aysel tak pernah tertulis bahkan dia hanya di gambarkan sebagai sosok ibu kejam yan...