"Papa!!!"
Islwyn tersenyum lebar sambil menghampiri putranya, "kenapa hm?" Tanya Islwyn saat melihat wajah muram Kiel.
"Papa, kata Mama roti gosong buatan Kiel itu enak padahal pasti rasanya pahit." Dia memperlihatkan roti buatan nya sendiri pada Islwyn, sudah setengah termakan.
"Mama bohong!"
Aysel tersenyum, "Mama gak bohong, sayang. Rasanya enak kok..."
"Tuh kan Papa, Mama bohong sama Kiel." Adu si kecil.
Islwyn segera membawa Kiel ke dalam gendongannya, "sini Papa cobain roti buatan putra Papa."
Kiel mengangguk dengan bibir mencebik seperti bebek dengan tangan kecilnya dia menyuapkan roti gosong ke dalam mulut Islwyn, "gimana rasanya? Pahit kan?"
Jujur rasanya memang pahit tapi... "enak kok."
"Coba kamu rasain sendiri supaya kamu bisa nilai juga gimana rasanya."
Kiel mengangguk dan memakan sisa potongan rotinya, "emm... Mama gak bohong. Tapi agak pahit," Kiel menjulurkan lidahnya.
"Mama, kenapa gak jujur sama Kiel? Takut Kiel sakit hati ya kalau Mama jujur roti buatan Kiel pahit?" Tanya anak itu.
Aysel mendekat mengelap tepung yang ada di pipi Kiel, "tapi Mama gak bohong kan? Roti buatan Kiel emang enak-"
"Nah sekarang gimana kalo kita pulang hm?"
Kiel menguap, "hu'um."
Di perjalanan hanya ada keheningan, Islwyn menoleh menatap Kiel yang sudah tertidur pulas di pangkuan Aysel. Anak itu terlihat sangat kelelahan, "bagaimana hari mu?"
Aysel menoleh sekilas. "Baik, toko ramai seperti biasanya."
Islwyn segera kehilangan topik pembicaraan, "em... hari sabtu depan apa kau punya acara?"
Aysel kini memusatkan seluruh perhatiannya pada Islwyn. "Tidak ada."
Tangan kiri Islwyn membuka laci mobil dan mengeluarkan sebuah undangan dari sana, "jika kau berkenan... bisakah kau menemani ku datang ke acara ini?"
Aysel membawa undangan itu, acara reuni. Tiba-tiba saja ia ingat salah satu bagian dalam novel yang menceritakan tentang reuni ini, hari itu Islwyn datang bersama Kiel.
Di ceritakan saat acara reuni itu Islwyn bertemu dengan cinta pertamanya, Sonya. Perasaan yang dulu ada perlahan kembali namun Islwyn sadar jika Sonya sudah menjadi milik Kazakh dan bahkan telah memiliki seorang putra kembar.
Aysel ingin tahu bagaimana jadinya jika ia masuk ke dalam scene tersebut tentunya dengan situasi yang berbeda, "aku bisa menemani mu!"
"Kau serius?" Islwyn kira Aysel akan langsung menolaknya.
"Hm, kenapa? Apakah kau tak jadi mengajak ku?"
Islwyn panik, "tidak tidak! Mana mungkin aku tidak mau!"
Yaah- tidak ada salahnya memberi sedikit celah untuknya.
'Semoga keputusan ku sudah benar.'
***
"ALISTER!!"
Badan anak itu gemetar seketika, "Mo-mommy... please Mom jangan...!" Namun, hal itu tak serta merta menghentikan tarikan tangan kecilnya pada pakaian Sonya.
Kesal, dengan tanpa perasaan Sonya mendorong tubuh kecil Alister- bruk!
"Sudah berapa kali ku bilang Alister, jangan pernah menggambar lagi!"
Alister kesakitan, tubuh kecilnya menjerit nyeri. Matanya membelalak saat Sonya mengangkat standing miliknya dan membanting ke lantai kamar dengan kencang, papan itu hancur, Alister menjerit kencang dengan kepala menggeleng ribut. Merangkak mencoba menyelamatkan harta berharganya yang tersisa namun terlambat, Sonya lebih dulu mengambil kertas gambar itu dan merobeknya.
Sreeeeeetttt!!
"Selama dua hari kau tidak diizinkan untuk keluar dari kamar, ini hukuman untuk mu!!" Setelah mengatakan itu Sonya pergi.
"Hiks...!" Tangis yang sedari tadi anak itu bendung tumpah ruah, memeluk gambar yang sudah tak berbentuk dalam pelukan mungilnya.
Kenapa, kenapa dunia begitu tak merestui kebahagiaannya. Ia menyukai seni, menggambar membuatnya hidup, namun Sonya jelas sangat tak menyukainya, dia bilang jika seni tak memiliki masa depan, membuang-buang waktu. Maka saat tau jika Alister menyukai seni perlahan perhatian Sonya hanya terfokus pada Agister yang lebih menurut.
"Kiel~ Mama Aysel hiks..."
Anak itu meringkuk di lantai, menangis, berharap dalam hati kecilnya agar semua rasa sakit dan tekanan yang selalu di berikan menghilang, lenyap bagai buih.
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/319787946-288-k881185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to Protect the Lovable Son
Romance[COMPLETED] Menjadi ibu dari tokoh antagonis di masa depan? Awalnya Diandra tidak tau bahwa ia masuk ke dalam novel dan menjadi ibu dari tokoh antagonis. Karena nama Aysel tak pernah tertulis bahkan dia hanya di gambarkan sebagai sosok ibu kejam yan...