25

46.3K 5.9K 161
                                    

Runcandia Hotel, sebuah hotel mewah bintang 5 yang menjadi lokasi acara reuni terjadi. Dan yang menjadi pemeran utama pada malam hari ini ialah-

"Tentu saja aku!!"

"Aku yang terlebih dulu mendekatinya! Dasar-dasar mendekati laki-laki playboy adalah dengan mencuri hatinya lebih dulu lalu setelah itu kau tinggalkan!"

Aysel menggeleng dengan tawa cantik menghiasi wajahnya, "tapi kau berakhir dengannya sebagai pasangan suami istri!"

Joey Erlina terdiam seketika, "ya bagaimana lagi hati ku sudah memilihnya." Ucapnya sambil menatap sosok laki-laki yang tengah berbicara dengan Islwyn tak jauh dari sana, Steven Mathis.

Islwyn dan Steve merupakan sahabat semasa SMA yang sudah lama hilang kabar. Saat tau Islwyn datang, Steve dengan perasaan bahagia menerjang Islwyn dengan pelukan kerinduan-

"Kita ini sahabat bagaimana kau begitu tega tak mengundang ku ke acara pernikahan mu~! Iya aku tau aku juga tak mengundang mu saat pernikahan ku, tapi itu karena diri mu!! Kau menghilang tanpa kabar bahkan kau sama sekali tak pernah menghadiri acara reuni!"

Islwyn memutar matanya malas, dosa apa yang pernah dia perbuat di masa lalu hingga memiliki seorang sahabat yang cerewet seperti Steve.

"Bahkan umur anak mu saja sama dengan Carla ku~ kau jahat sekali pada ku Islwyn!!" Steve menegak minuman nya sekali tegukan.

"Hei kau-"

"Diam lah bodoh!" Kesal sudah Islwyn mendengar ocehan Steve.

Sementara itu Kiel sendiri tengah di bingungkan dengan tingkah Carla, alasannya gadis kecil itu tengah menantang seorang bocah laki-laki adu kekuatan dengannya.

"Kau takut pada ku hanya karena aku seorang perempuan? Lemah!"

Kiel menghela napas panjang, "Carla aku pergi dulu ya, perut ku lapar mau cari makanan dadah~!"

Carla menoleh seketika, "hei Kiel!!"

Kiel berjalan ke arah meja penuh makanan manis, mengambil piring dan meletakkan berbagai kue di piring nya. "Kiel mau makan sama Mama~!"

"Sssttt Kiel!"

Huh?

Menoleh ke berbagai arah namun nihil tak ada siapapun, "siapa?"

"Ssstt Kiel... di bawah sini!"

Refleks kepalanya menunduk dan alangkah terkejutnya saat mendapati Ali yang tengah bersembunyi di bawah kolong meja, senyumnya begitu lebar sengaja dia tunjukkan pada Kiel.

"Ali!!"

"Jangan terlalu berisik, sini masuk." Ali sedikit membuka tirai memberi jalan agar Kiel masuk.

Saat melihat keraguan temannya itu Ali berucap, "tidak papa~."

Kiel menoleh ke arah Aysel yang masih mengobrol dengan Joey dan dengan ragu Kiel masuk ke kolong meja sambil membawa kue nya.

"Hihi seru bukan? Kita seperti tengah berkemah!" Ujar Ali.

"Hihi iya, tapi Ali, kenapa kau tak pernah datang lagi ke taman?"

Seketika Ali terdiam. Senyumnya luntur seketika terganti dengan wajah murung, "maafkan aku Kiel, bukannya aku tidak mau bermain dengan mu hanya saja..."

"Tidak apa-apa. Selama kau baik-baik saja aku ikut senang, dan lihat kita malah bertemu di sini kan?" Ujar Kiel.

Di bawah kolong meja itu Kiel dan Ali tertawa riang menceritakan berbagai hal yang mereka lewati, dari Kiel yang sangat menyukai mobil remote control yang di belikan Islwyn padanya, tingkah Opa dan Oma nya yang terkadang bikin geleng-geleng kepala.

Dan banyak hal. Sementara Ali, dja menceritakan betapa jahil kakak kembarnya yang selalu meledek dirinya. Di selingi makan kudapan keduanya sangat menikmati waktu mereka sebagai teman-

"Ayo! Akan aku kenalkan kau pada Papa." Kiel menarik Ali keluar dari tempat persembunyian mereka.

Awalnya Ali ingin menolak dia takut jika-

"Alister!"

Deg!

"Mo-mommy?!"

***

Tak!

"Tak ingin bergabung?"

Kazakh menatap arah pandang Rion yang mengarah pada Sonya yang tengah berkumpul bersama teman-temannya- memamerkan pencapaian anak mereka dengan sedikit embel-embel melebihkan, "malas!"

Dia tergelak namun raut wajahnya berubah terkejut, "oh?!! Apa ku bilang, hei lihat mantan rival mu datang!"

Kazakh mendelik tajam tetapi tetap mengalihkan pandangannya. Islwyn, dia datang dengan seorang wanita dan bocah laki-laki di gendongannya.

"Eh? Jadi itu calon istrinya... seorang janda?" Ujar Rion yang terus memperhatikan Islwyn sejak awal kedatangan.

Perhatian Kazakh tertuju pada Aysel, "Dia?"

"Kau mengenalnya?"

"Tidak," Kazakh menggeleng. "Aku hanya pernah bertemu dengannya sekali." Iya saat membeli roti malam itu.

"Tak mau sekedar memberi sapaan rival lama?" Senyum jahil serta kerlingan menjengkelkan Rion lempar untuk mengejek sang sahabat.

"Ck!"

"Daddy." Agister menarik celana Kazakh.

"Hm? Ada apa?"

"Lihat Alister?" Tanyanya.

Kening pria itu mengkerut, "bukankah dia tadi bersama mu?"

"Iya, tapi tadi Alister izin pergi ke toilet. Aku pikir dia pergi dengan Daddy."

"Mommy mu sudah tau?"

Agister mengangguk, "sekarang Mommy sedang mencari Alister. Daddy, cepat kita cari Alister sebelum terjadi sesuatu dengannya!"

Firasat buruk datang mengenai hilangnya Alister, dia yakin pasti akan terjadi sesuatu yang buruk. Maka dari itu keduanya lantas pergi mencari Alister, ballroom hotel yang luas dengan banyaknya orang tentu saja membuat mereka kesulitan.

Toilet sudah mereka susuri tetapi Alister tak terlihat di sana.

"Daddy! Itu Alister!" Tunjuk Agister.

Kazakh mengikuti arah tunjuk Agister dan bergegas mendekat-

"Lepaskan tangan mu dari wajah putra ku!!"

Oh~ sepertinya mereka sudah terlambat!

Tbc.

The Way to Protect the Lovable SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang