Islwyn Samuel Kafele, pria mapan dengan segala yang dimilikinya. Uang, jabatan, harta, wajah tampan, satu hal yang tidak Islwyn miliki, wanita.
Kesempurnaan yang seharusnya ada terasa kurang lengkap. Padahal Islwyn di nilai merupakan calon pengantin yang paling di idaman di kalangan para pebisnis yang memiliki seorang putri.
Sayangnya putra sulung dari keluarga Kafele itu seperti tidak memiliki ketertarikan pada lawan jenisnya. Katanya pria itu masih belum bisa melupakan kisah cinta masa lalunya, cinta pertama tuan muda Kafele yang berakhir kandas.
Bahkan Islwyn pernah melalukan satu kesalahan besar, yaitu memperkosa seorang wanita di bawah pengaruh obat perangsang. Sampai saat ini, dia tak tau di mana wanita itu sekarang.
Bagaimana rupanya pun Islwyn tak tau, dia tak begitu ingat kejadian malam itu. Tetapi yang pasti wanita itu masih virgin, dalam artian Islwyn merusak mahkota wanita itu.
Islwyn ingin mempertanggung jawabkan perbuatannya sayang sekali meskipun Islwyn bisa dengan mudah mencari orang, jejak wanita itu bagai hilang. Tak ada informasi apapun tentangnya, sedikit pun!
Keberadaannya bagaikan hilang, seperti tak pernah ada.
Islwyn keluar dari kamar mandi dengan keadaan setengah telanjang menampilkan bagian atas tubuhnya yang atletis. Berjalan ke arah walk in closet dan mengambil pakaian-
Sejak berkuliah Islwyn sudah tinggal sendiri di sebuah penthouse mewah di kawasan perkotaan.
Tangannya menarik laci dan memakai jam tangan mewah, memakai dasi juga setelan jas yang senada. Rambut hitam legam di buat klimis, kini pria tampan itu siap untuk pergi.
Biasanya weekend seperti ini Islwyn akan pulang ke rumah kedua orang tuanya. Karena dasarnya kaku, Islwyn tak peduli dengan pakaian apa yang dipakainya. Setelan jas menurutnya sudah sangat pas di pakai dimana pun, dalam keadaan apapun dan kapan pun.
Masuk ke dalam lift dan menekan tombol lantai yang di tuju sambil menunggu Islwyn memainkan ponselnya- ting- kening Islwyn berkerut saat melihat ternyata lantai yang di tuju salah. "Sialan!"
Saat pintu lift hampir tertutup sebuah kaki menghalangi, pemuda itu tersenyum lebar sambil memperlihatkan giginya. Lalu sekitar 6 orang masuk dan itu sangat mengganggu saat mereka berbicara keras. Islwyn pun memutuskan keluar, "loh om gak jadi?" Tanya salah satu dari mereka.
Islwyn hanya menoleh,
"pasti gara-gara kau tuh yang berisik!"
"Lah? Kau juga berisik!"
Islwyn memutar matanya saat mendengar perdebatan tak berguna para anak muda itu.
Sialan!!
Mood nya yang buruk semakin buruk saat merasa ada tarikan pada celananya. Ingin meledak namun urung saat melihat seorang anak kecil menangis tersedu meminta tolong padanya.
"Apa yang kau lakukan?!" Masa bodo dengan nada ketusnya.
"Paman tolong Kiel.. Mama, Mama sakit tolong Kiel paman~!"
Islwyn ingin menolak tetapi hati nuraninya kini maju selangkah dari egonya. "Tunjukkan!"
Langkah kecil bocah itu menuntun dirinya pada salah satu unit apartemen, seorang wanita tergeletak tak sadarkan diri di sana. Tanpa pikir panjang Islwyn mengangkatnya dan cepat membawanya ke rumah sakit.
***
Sudah 2 jam berlalu Islwyn tak beranjak dari tempatnya duduk. Dia bahkan sudah merasakan keram pada sebagian anggota geraknya-
Anak di pangkuannya saja belum menunjukkan tanda-tanda akan bangun.
Sebagian tes sudah dilakukan untuk memeriksa kondisi Aysel namun lagi-lagi Aysel benar-benar sehat, Islwyn di buat kebingungan sendiri bukankah saat dia membawanya ke rumah sakit kondisi Aysel benar-benar buruk?
"Mama...!"
Islwyn menunduk "sudah bangun?"
"Hh... paman?"
"Hn."
Kiel tiba-tiba ingat akan sesuatu "Mama?! Paman Mama Kiel?"
"Mama mu baik-baik saja tidak perlu khawatir."
"Benar? Mama baik-baik aja? Kiel sedih sekali lihat Mama kesakitan... Kiel gak mau Mama pergi ninggalin Kiel sendiri. Kiel gak suka sendirian..." kepalanya menunduk sedih, mencengkram bagian jas Islwyn kuat.
"Kiel hanya punya Mama, kalau Mama pergi Kiel pasti sendirian..., Mama pasti sembuh kan Paman?"
Ugh!
Kenapa wajah anak ini begitu lucu- ingin sekali Islwyn mencubit pipi berisi itu. Islwyn mendongak ke atas dengan wajah terpaling Islwyn benar-benar mencubit pipi Kiel lalu berkata, "bukankah sudah ku bilang, Mama mu baik-baik saja. Tidak perlu terlalu khawatir kau jelek dengan wajah begitu."
T/s: jangan menatap ku dengan wajah lucu mu itu, jika tak ingin aku culik bocah!!
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/319787946-288-k881185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way to Protect the Lovable Son
Romans[COMPLETED] Menjadi ibu dari tokoh antagonis di masa depan? Awalnya Diandra tidak tau bahwa ia masuk ke dalam novel dan menjadi ibu dari tokoh antagonis. Karena nama Aysel tak pernah tertulis bahkan dia hanya di gambarkan sebagai sosok ibu kejam yan...