Hai! Sebelum baca aku gak lupa buat ingetin jangan lupa tekan bintang, dan comment yang banyak. Biar cepet up lagi. Siap baca??
'Selamat membaca'
"Bunn,Bundaaaa,"
Langit berkeliling dan mencari sosok Bundanya, 'tadi suruh pulang, sampe rumah ga ada orang,' batinnya.
"Bundaaa, anak gantengnya udah pulang loh ini," teriak Langit lagi.
Ia berjalan menuju ruang keluarga ternyata sepasang suami istri sudah menunggu anak semata wayangnya pulang, "Udah puas teriak - teriak-nya?" tanya Bunda.
"Abis-nya Bunda ga jawab, Langit fikir gak ada orang," elaknya. Tatapannya beralih pada sosok pria disamping Bundanya, "Tumben banget jam segini udah dirumah, biasanya kaya bang Toyib ga pulang - pulang,"
"Udah jangan banyak tanya, duduk sini Ayah sama Bunda mau ngomong," Langit tetap saja mencibir, tapi ia juga segera duduk saat Ayah-nya suruh.
"Apa sih? Kenapa serius banget,"
"Kamu Ayah jodohin,"
Langit melotot, apa-an ini?! Gak ada angin, gak ada hujan tiba - tiba dijodohin, "Hah?! Ayah jangan bercanda deh,"
"Emang Ayah kelihatan bercanda? Ayah serius Langit, Ayah mau jodohin kamu,"
"Gak mau! Langit bisa cari jodoh sendiri, lagian Langit masih muda," tolak-nya mentah - mentah.
"Ayah pusing liat kamu selalu genit ke semua anak gadis, lebih baik Ayah jodoh-in kamu. Ayah gak terima penolakan, nanti malem kita kerumah besan. Jangan kabur Langit Dirgantara!"
Langit mendekati sang Bunda, memegang tangan Bundanya. "Bun, masa aku dijodohin sih? Bantuin dong Bun, bilang sama Ayah,"
"Keputusan Ayah sudah bulat. Lagian kamu nikah-nya sama anak temen Ayah. Cantik loh kamu pasti gak akan nolak,"
Langit menekuk wajahnya, melirik sinis Ayahnya yang sedang sibuk dengan ponsel, "Kalo gitu Ayah aja yang dijodohin, kenapa harus Langit!" celetuk-nya kesal.
Pukkk!!
"Ngaco kamu! Ayah udah ada Bunda. Udah deh jangan ngedumel terus, mending keatas ganti baju biar ganteng," usir Ayah-nya.
Mau tak mau Langit menuruti, ia beranjak menuju kamarnya. Saat berada ditangga, Langit berteriak, "GAK MAU DIJODOHIN BUNDAAAA!"
Kedua orang tua-nya menggeleng pelan, "Anak kamu tuh, percis banget tingkahnya," ucap Bunda.
"Loh kok aku? Aku gak tengil kaya dia, Bun,"
°°°
Wajah cantik, milik seorang gadis yang sedang duduk dengan tangan menyilang didadanya. Ia duduk diantara Papa, Mama, dan abang-nya. "Kalian mau ngusir aku? Kenapa harus dijodoh - jodohin? Kenapa enggak Abang aja, aku masih sekolah," ucapnya dengan napas menggebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dirgantara [ONGOING]
FanfictionLangit Egler Dirgantara. Kerap disapa Langit ini, harus menikah diusia 18 Tahun. Menikahi seorang gadis yang sama sekali tak ia kenal. Ingat ini bukan karena cinta atau accident, tapi karena Perjodohan. Perjodohan konyol yang kedua orang tuanya buat...