12

526 22 0
                                    

Hai Fren! Apa kabar, langsung baca ya. Jangan lupa vote and Comment yang banyak ya! See you💚

'selamat membaca'

Langit datang dengan tentengan dikedua tangannya, "Nih gue bawain makanan, dari cafe gue,"

"Tumben banget baik,"

"Mulut lo El, ngajak ribut setiap hari,"

"Kalo gak enak, gue minta ganti rugi," ucap Jean. Langit menatap sinis temannya itu. Udah gratis minta ganti rugi lagi.

"Lo ngapa deh Bran, kayanya banyak masalah banget," tanya Raga.

Raga menggeleng, "Gue pusing anjing!"

"Kenapa, bokap lo lagi?"

"Iya, tapi bukan itu masalahnya,"

"Terus apa?"

Gibran menghela napas kasar, sebelum akhirnya berbicara, "Cewek gue-"

"Lo punya cewek?! Sejak kapan?"

"Bisa diem dulu gak, gue belum selesai ngomong ini," ujar Gibran.

"Gue punya cewek, sejak setahun yang lalu. Gue gak cerita karena gue fikir hubungan gue gak bakal bertahan lama. Nama cewek gue Laura, kita ketemu di toko Cat waktu gue beli peralatan ngelukis,"

Melvin dan yang lain hanya diam tak ingin menyelak, "Gue baru aja mau ngenalin ke Lo semua, tapi-"

"Tapi apa, Bran?"

Gibran mengacak rambutnya frustasi, "Laura hamil,"

"Anj,"

"Lo buntingin anak orang?!"

"Waras gak sih lo?"

"Wah gak bener nih bocah,"

"Gue belum selesai! Laura hamil dan itu bukan sama gue. Gue sama sekali gak pernah nyentuh Laura," sentak Gibran.

"Kalau bukan sama lo sama siapa? Yakali sama setan," celetuk Langit.

"Tapi beneran bukan sama gue, gue berani sumpah,"

Melvin menegakkan tubuhnya, saat seperti ini perannya sebagai yang tertua digunakan, "Lo udah tanya siapa yang hamilin dia?"

Gibran menggeleng, "Gue emosi, gue langsung ninggalin dia gitu aja," jawabnya.

"Bego," hardik Raga.

"Lo diem, Ga!"

Raga diam. Ia kembali mendengarkan Gibran. "Gue gak terima, gue jaga dia sebisa gue tapi apa? Dia malah biarin cowok lain nyentuh dia sampai hamil,"

"Terus Lo bakal tanggung jawab?" tanya Jean.

"Ya enggak lah! Bukan gue yang buntingin, kenapa gue yang tanggung jawab,"

"Lo temuin dulu cewek lo, tanya siapa yang udah hamilin dia. Habis itu kita cari jalan keluarnya,"

Gibran mengangguk, meletakan kepalanya dipundak Melvin, "Gue pusing,"

°°°

Aira berada didepan basecamp, setelah tadi membeku perlengkapan Kai, dan menjemput anaknya. "Lo gak mau masuk dulu?" tanya Aira.

"Gue langsung balik, mau ketemu abang lo," jawab Gina. Ia membantu Aira menurunkan barang - barang yang mereka beli dan diletakan di teras basecamp.

Dirasa semua barang sudah diangkut, Gina mendekati Aira, mencium gemas pipi bayi laki - laki didepannya, "Kai, onty Na pulang dulu ya ganteng,"

Langit Dirgantara [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang