20

490 25 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berdering...

"Assalamualaikum bundahara, ini Langit,"

"Waalaikumsallam, bunda masih bisa baca Langit,"

"Hehe. Bun Langit mau tanya deh,"

Gibran mengambil handphone Langit, "Biar gue aja yang tanya," bisik Gibran.

"Halo bunda. Ini Gibran,"

"Gibran? Ada apa nak?"

"Gini Bun Gibran mau tanya. Bunda waktu SMA kan sahabat Bunda Lea, dulu bunda punya pacar ga?"

"Ada. Namanya Hans. Bunda kamu itu cantik, baik, banyak yang ngejar bunda kamu. Tapi cuma Hans yang berhasil ngambil hati bunda kamu. Tumben kamu nanya, apa ada masalah?"

"Engga kok Bun. Gibran penasaran aja. Kalau sama Ayah gimana bunda? Kok bisa bunda menikah sama Ayah?"

"Ayah dan Bunda kamu ketemu di universitas. Seperti yang bunda bilang, bunda kamu itu cantikk banget makannya Ayah kamu langsung naksir terus gak lama di ajak nikah. Katanya sih takut diambil orang,"

"Oh gitu. Yaudah Bun, cuma itu yang mau Gibran tanyain. Hehe makasih bunda,"

"Sama - sama nak. Kalau ada masalah atau apapun itu jangan sungkan hubungi bunda ya nak,"

"Iya bunda. Terima kasih. Gibran tutup telfonnya ya, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsallam,"

Setelah panggilan berakhir, Gibran mengembalikan handphone Langit. "Hans, namanya Hans,"

Jean mengotak atik Laptop yang ada di pangkuannya, "ketemu!" ia menunjukan foto Bunda Langit, Bunda Lea, serta satu orang pria.

"Dia bokap Laura," ucap Jean.

"Jadi maksud lo, bokap Laura sama Bundanya Gibran dulu punya hubungan?" tanya Guel.

Jean manggut manggut. "Tapi itukan udah masa lalu. Terus motif mereka apa kira - kira?"

"Karena bokap Laura masih cinta bunda Lea, mungkin," celetuk Raga.

"Apa? Kenapa ngeliatin gue?"

Langit menepuk kedua tangannya, ia setuju dengan pemikiran Raga, "Bener Bran, bisa jadi bokapnya Laura ini gagal move on,"

Gibran terdiam, memikirkan beberapa kemungkinan, "Gak tau deh. Gue mau balik," ujarnya.

"Kerumah lo?"

"Enggak lah! Gue balik ke rumah nenek," jawabnya sewot.

"Gue juga mau balik, Aira bilang Kai gak mau tidur," ucap Langit sambil memakai jaket kulitnya.

"Bapak satu anak emang beda," ucap Melvin tertawa.

"Dah gue duluan!"

°°°

Langit Dirgantara [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang