23

373 21 0
                                    

HAII FREN! APA KABAR?! SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 💚 SEBELUM BACA CHAPTER 23, YUKK JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YANG BANYAK YA, SUPAYA AKU SEMANGAT DAN CEPAT UP. THANK YOU!!

Hari ini Aira mendapatkan jatah untuk mengambil buku paket pelajaran di perpustakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Aira mendapatkan jatah untuk mengambil buku paket pelajaran di perpustakaan. Ia melangkahkan kaki jenjangnya menuju perpustakaan seorang diri.

"Permisi Bu, saya mau pinjam buku paket matematika,"

Wanita dengan kacamata bertengger dihidungnya itu menatap Aira, "Dari kelas berapa?"

"XII IPA 2 Bu,"

Dilihat wanita penjaga perpustakaan menulis sesuatu dibuku besarnya, "Bukunya ada di meja paling pojok ya,"

"Baik bu. Terima kasih," Aira segera berjalan menuju tempat yang ditunjukan. Ia menghela napas karena ternyata bukunya banyak sekali.

"Aira?" panggil seseorang dari belakang.

"Iya," kemudian ia kembali menyusun buku dan mengangkatnya.

"Eh eh anak cewe gak boleh angkat yang berat berat, biar gue aja yang bawa," kata laki laki itu.

Aira bergerak mundur, "Gak usah, makasih. Gue bisa sendiri,"

"Bu, saya boleh bantu bawa ini kan?"

Ibu Guru penjaga perpustakaan itu mengangguk, "Biar dibawa Gara, kasian kamu bawa berat,"

"Tapi bu-"

"Udah santai aja, sini," Gara mengambil alih buku yang dibawa Aira.

Aira hanya diam tak ingin sama sekali mengobrol dengan Gara. Tapi laki laki itu terus mengajaknya ngobrol.

"Btw nanti balik sama siapa? Kalau sendiri biar gue antar,"

"Gak usah. Gue sama bareng Langit,"

"Langit itu pacar lo ya?"

Aira mendengus sebal, "Langit suami gue," batinnya.

"Iya," Aira sadar jarak kelasnya sudah dekat buru buru mengambil buku yang ada ditangan Gara, "Sampe sini aja, Thanks udah bantuin!"

"Tapi Ra-"

Gara tersenyum senang melihat punggung gadis idamannya yang semakin menjauh.

°°°

"Anjing,"

Guru, dan teman satu kelas menoleh, mencari seseorang yang mengumpat ditengah pembelajaran.

"Apa Langit? Kamu bilang apa?"

"Bego," hardik Raga pelan.

"Anu pak, maksud saya dibuku ini ada gambar anjing,"

Gibran menoel punggung Langit, dan bertanya, "Nape nyet?"

Langit Dirgantara [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang