24

414 25 4
                                    

Udara malam menerpa kulit wajah laki laki berwajah bule

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Udara malam menerpa kulit wajah laki laki berwajah bule. Ia menikmati semilir angin malam lewat jendela mobil yang di buka. Rasanya sangat dingin.

Tadi selesai acara Ghava mereka langsung berpamitan, Ghava juga mau antar pulang pacar barunya. Jadi mereka bertiga Raga, Gibran, dan Guel juga pulang. Saat ini mereka masih di jalan.

"Gue nginep dirumah lo deh," ucap Gibran yang memegang kemudi.

"Iya," jawab Raga.

"Gue juga ikut dong. Gue bosen dirumah, bokap nyokap lagi keluar Negeri," timpal Guel.

"Iyaa,"

Kemudian suasana menjadi hening lagi.
Gibran fokus menyetir, Guel sibuk dengan handphone nya, dan Raga sibuk melihat pemandangan jalanan yang sepi.

Raga menyipitkan matanya kala melihat sosok wanita yang sepertinya ia kenali. Ia memukul pundak Gibran, "Bran stopppp!!"

"Apa sih anjing, ngagetin aja,"

"Itu Gisel kan?" tanya Raga. Gibran dan Guel sontak mengikuti arah tunjuk Raga. Seorang wanita dengan Hoodie kebesaran, berdiri dipinggir jalan.

"Gisel? Gisel siapa?"

"Lo inget temennya Karina? Gisel,"

"Oh iya gue inget, tapi emng-"

Raga melepas seatbeltnya, "Lo berdua tunggu disini. Sebentar aja," ucap Raga, lalu keluar begitu saja.

"Woi! Ragaa!?? Raga!!"

"Gisel yang mana sih?" tanya Guel.

"Sahabatnya Karina. Lo lupa?" Guel hanya mengendikan bahu lalu kembali bermain handphone.

°°°

"Gisel,"

Wanita itu menoleh, kemudian pergi menjauh.

"Sel tunggu, sebentar aja," mohon laki laki itu.

"Gisel, please," kakinya berhenti melangkah. Ia mendengar suara langkah kaki semakin mendekat.

"Sel, inget gue kan?"

Perempuan bernama Gisel itu berbalik. Menatap nyalang laki laki dihadapannya, "Mau apa lagi?"

"G-gue cuma mau tau dimana Karina sekarang,"

"Buat apa? Karina udah tenang, Lo ga perlu repot repot datang lagi. Selama ini juga Lo gak pernah cari dia,"

"Gue cari dia. Gue selalu cari dia. Please izinin gue ngobrol sebentar aja,"

Gisel menarik napas panjang, kemudian mengangguk. "Lo masuk ke cafe duluan, gue nyusul,"

Langit Dirgantara [ONGOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang