1.Aksara Shaka Marvelion

164 9 0
                                    

Happy Reading!!!

*

*

*

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Malam begitu dingin. Hujan baru saja berhenti sekitar lima menit yang lalu. Terpaan angin mampu membuat tubuh menjadi menggigil kedinginan. Maka dari itu, jalanan yang biasa ramai menjadi sepi karena cuaca dingin yang membuat orang orang malas untuk keluar dari tempat persembunyiannya.

Di sepanjang jalan yang hanya ada pepohonan dan rumah rumah yang tidak berpenghuni di tepian jalan. Seseorang tengah berlari dengan nafas ngos ngosan. Dadanya naik turun menghirup udara dengan rakus. Keringat dingin yang mulai berjatuhan di pelipisnya. Bahkan udara dingin pada malam ini tidak terasa olehnya.

Kakinya terus berlari sembari kepala yang menoleh ke belakang. Memastikan apa ada orang yang mengejarnya. Tidak ada siapa siapa. Langkahnya terhenti saat itu juga. Rasa pegal di kaki mulai menjalar ke kepalanya yang berdenyut. Ia mendudukkan bokongnya di atas aspal yang sedikit basah karena hujan tadi dengan kedua kaki diluruskan.

Masih menormalkan deru nafasnya. Sumpah demi apapun, ia menyesal tidak menuruti ucapan temannya saat masih berada di rumahnya. Andai saja ia tadi menurut mungkin sekarang dirinya tidak di kejar kejar oleh anggota Saturnus. Di tambah lagi, dengan bodohnya ia tidak memberitahu kepada sahabatnya jika ia pergi ke rumah temannya.

"Ini salah gue. Karma lebih tepatnya. Lo kenapa keras kepala sih, Ziva. Udah tau Jalan Merpati Putih tempat tongkrongannya anak anak Saturnus, pake acara lupa lagi. " Ucapnya merutuki perbuatannya. "Mereka masih ngejar gue nggak ya?. " Kepalanya menoleh ke belakang, memastikan.

"Huh. Kayak nya masih jauh. Istirahat bentar deh. Capek gue. Ini dimana lagi. Gue nggak tau. Keknya gue kesasar deh. " Paniknya

"Huuaaa Aksara tolongin gue. Gue takut disini gelap banget. Mana nggak ada orang. "

"Gue harus gimana dong. Mana hp gue ketinggalan di rumah Vanna lagi. Fiks ini karma bukan salah lagi. "

"HUUUAAAAA AKSARA TOLONGIN GUE!. "

"WOI BERHENTI LO!!. "

Ziva membelalakkan mata. Kedua tangannya langsung membekap mulutnya yang baru saja teriak. Pasti orang orang itu mendengar teriakan yang lumayan kencang itu. Ia merutuki perbuatannya. Satu kesalahan lagi ia lakukan dan itu membuat dirinya semakin terancam.

Tanpa berlama lama lagi, Ziva berdiri dan berlari kabur dari kejaran empat orang yang mengejarnya. Namun belum sempat Ziva berlari menjauh tangan kanannya di cekal dengan kuat oleh salah satu dari mereka. Ziva tertangkap.

AKSARAZIVA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang