Happy Reading
*
*
*
****

****
"Buset! Rame banget. " Seru Raven ketika sudah berada di depan pintu masuk pasar malam. Matanya menyapu seluruh area pasar malam yang di penuhi dengan lautan manusia. Tak lupa juga permainan permainan seru dan beberapa macam warna lampu yang turut meramaikan suasana malam hari ini.
Skala yang berdiri di sebelah Raven memutar bola mata malas. "Namanya juga pasar malam, Rav. "
Raven menyengir. "Iya juga sih. " Setelahnya cowok itu beralih menatap Genta yang berada di samping kirinya. "Oi, Ta. Berani taruhan nggak sama gue? "
Mendengar itu Genta mengernyitkan keningnya. "Taruhan? Apaan? "
Raven tersenyum miring. "Masuk Rumah Hantu. Siapa yang keluar duluan, dia pemenangnya. "
"Wuish! Seru juga tuh. Tapi lo berani emang? Lo kan penakut, Rav. " Cibir Skala.
"Enak aja lo bilang gue penakut. Nggak mungkin seorang Raven Pallawa penakut. Lagian kalo gue penakut, mana ada gue ngajak taruhan kesana dodol. "
Skala mengangguk. Lihat saja nanti! Ia pastikan Raven tidak bisa tidur malam ini. "Iyain aja. Gue ikut tapi. "
"Yoi. Lo bareng gue. Gimana Ta? Berani nggak lo? "
"Gue sih berani berani aja. Tapi masalahnya gue sama siapa anjir. Keenakan lo kalo sama Skala. "
"Sama mbak kunti aja, Ta. Lucu tau. Lo kan bobrok orangnya, sama kek kunti. " Sahut Ziva yang berdiri di samping Aksara.
"Gila lo! Lo sama samain gue sama mbak kunti gitu ceritanya? "
"Menurut lo aja gimana. " Ucap Ziva sedikit kesal.
"Bangke lo, Zee. Bener bener parah! "
"Ya lo sih oon banget. Itu di samping lo siapa? Athlas nggak lo ajak main? " Sempet Ziva ngegas.
Aksara mengangguk. "Hm, bener. Lo sama Athlas aja udah sip. Kan pas. "
"Gue nggak mau. " Athlas yang sedari tadi diam menyahut. Sebenarnya ia tidak minat pergi ke pasar malam seperti ini. Tapi teman temannya saja yang memaksa dirinya untuk pergi bersama mereka.
"Ih kenapa? Seru loh, Ath. Uji nyali itu. " Ucap Ziva berniat membujuk.
"Males."
"Terus gunanya lo disini ngapain kalo nggak main, Ath? Mau cosplay jadi patung lo? " Tanya Raven gemas sendiri melihat temannya yang satu ini.
"Nggak minat. Kalian yang paksa gue. "
"Udah udah. Ribut mulu perasaan. Udah Ath, ikut aja napa? Lo sama Genta, gue sama Raven. " Skala menengahi.
"Ada Aksa. "
"Gue nggak bisa. Mau main berdua sama, Zee. " Sanggah Aksara sembari merangkul Ziva.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARAZIVA (ON GOING)
Teen Fiction*#FOLLOW SEBELUM MEMBACA#* Spionase... Galaxy.... Saturnus.... Tentang Dia.... Yang mencoba mencari sebuah kata bahagia. Tentang Seseorang.... Yang tak tau dimana keberadaannya. Alur hidup yang selalu dipaksa untuk sempurna. Masalah yang selalu d...