6. Tentang Galaxy

52 3 0
                                    

Happy Reading

*

*

*

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****


Kebanyakan kaum remaja zaman sekarang sangat menyukai motor. Dari yang matic di modip sesuai dengan keinginan mereka untuk terlihat aesthetic. Ataupun membuat sebuah perkumpulan yang anggotanya penyuka motor. Sama halnya dengan Galaxy.

Geng motor yang bernama Galaxy bukanlah sembarang geng motor pada umumnya. Geng yang terkenal dengan solidaritas yang tinggi itu, sudah menarik perhatian dari kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang kagum dengan perilaku anggota Galaxy yang mencerminkan rasa toleransi yang amat besar. Meskipun kebanyakan dari mereka adalah seorang pelajar.

Anggota yang terdiri dari 50 orang di tambah dengan 5 orang inti didalamnya. Semua anggota tersebut bukan hanya di sekolah mereka saja, melainkan ada 15 orang dari kalangan sekolah lain. Selain itu Galaxy  juga tidak memandang tingkat tinggi rendahnya status mereka masing masing. Entah itu, tua atau muda, besar atau kecil, serba berkecukupan atau pas pasan, semua tetap di anggap keluarga.

Karena Galaxy, Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Sejajar kedudukannya, martabat tingkatannya.

Galaxy adalah keluarga sekaligus separuh jiwa dari mereka yang berada di dalamnya.

"WOI CONGOR BABI! BERHENTI NGGAK LO?! BALIKIN SEBELUM GUE TONJOK LO! "

"ENAK AJA! GUE DULUAN YANG AMBIL. LO YANG WARNA BIRU AJA. " Genta berlari menghindar dari kejaran Raven untuk menyelamatkan minuman berasa alpukat di tangannya.

"Nggak bisa, gue nggak suka warna biru. Gue udah pesen yang rasa alpukat ke Skala. Balikin! Kasih ke gue nggak?! " Geram Raven. Cowok itu berhenti mengejar Genta karena sudah lelah. Sekarang cowok itu terduduk sembari meluruskan kedua kakinya di atas karpet yang memang di sediakan di markas.

"Apaan sih, cuma karena lo nggak suka biru? Lebay banget lo. Lagian enak biru tau, rasa vanilla blue. " Sanggah Genta berniat membujuk Raven. Ia tidak mau memberikan minumannya kepada Raven, walaupun cowok itu yang memesannya. Ia tiba tiba pindah selera setelah melihat jus alpukat yang begitu menggoda, sehingga ia melupakan pesanannya sendiri. Vanilla blue.

"Gue nggak suka! Lo tinggal kasih apa susahnya sih, lagian lo yang pesen vanilla blue tadi. "

"Kasih, Ta. Lo jangan licik. Ambil sesuai pesanan. " Ucap Athlas yang sedari tadi diam melihat tingkah kedua sahabatnya.

AKSARAZIVA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang