4. Murid Baru (?)

54 3 0
                                    


Happy Reading

*

*

*

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Mading yang terletak di sisi kelas XI IPA 2 terlihat ramai. Banyak siswa siswi yang berbondong bondong ingin melihat selembaran kertas yang baru saja ditempelkan oleh anggota OSIS tadi pagi.

Aksara dan Ziva yang baru saja sampai melihat itu saling pandang.

"Ada apa? Kok rame gitu sih? " Tanya Ziva entah pada siapa. Ia bingung, baru saja sampai di depan kelas XI IPA 4 yang merupakan kelasnya di hadiahi dengan pemandangan seperti ini.

"Mungkin pengumuman Olimpiade. Bulan depan kan ada lomba. " Terka Aksara. Cowok itu hafal karena sering mengikutinya, dan pengumuman itu sengaja di tempelkan ke mading. Pengumuman yang berisikan nama nama siswa atau siswi yang ikut serta dalam ajang perlombaan nanti.

Ziva manggut-manggut. "Lo nggak ke sana, Sa? Gue yakin nama lo tertera di sana. "

Aksara menggeleng. "Males. Ntar paling juga di panggil kalo ada. "

"Iya deh yang rajanya Olim. " Ziva terkekeh sejenak. Mengingat bagaimana sahabatnya ini sangat aktif dalam bidang apapun. Bahkan Aksara sangat sering mewakili sekolahnya dan menyumbang sekitar 10 lebih berupa piagam, sertifikat, piala dan sebagainya. Otak cerdas Aksara memang harus di acungi jempol.

"Bukan gue rajanya, tapi si orgil, Andhika. Gue masih jauh di banding sama dia. " Koreksi Aksara.

Sudah dibilang bukan? Andhika memiliki predikat tertinggi di SMA Exarion. IQ cowok itu nyaris membuat semua peserta lomba Olimpiade ketar ketir. Bahkan cowok itu bisa menjawab tanpa harus susah susah mencoret-coret di kertas. Contohnya, pada saat Olimpiade tahun kemarin. Aksara ada di sana sebagai partner sepupunya.

"Iya juga sih. Tapi lo tetep keren kok, Sa. Gue bangga sama lo. " Ziva mengacungkan kedua jempolnya sembari tersenyum sumringah. Membuat Aksara mengacak rambut Ziva pelan.

"Tapi ya, Sa. Gue heran sama si kutu badak itu. Di balik sifatnya yang kayak gitu, ternyata dia masih punya otak genius. Keren sih. "

"Lo bener, Zee. Mungkin otaknya terbagi jadi dua, yang kanan si genius dan yang kiri si sakit jiwa. " Ucap Aksara membuat Ziva tertawa.

AKSARAZIVA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang