3. Ungkapan Sayang Di Pagi Hari

62 4 0
                                    

Happy Reading

*

*

*

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Pukul 06.10, Ziva sudah bersiap dengan seragam almamater maroon sekolah di tubuhnya. Gadis itu berdiri memperhatikan dirinya sendiri di cermin. Tak lupa senyuman manis yang di sertai dengan lesung di kedua pipinya. Terkesan manis di setiap insan yang menatapnya.

Tangan kanannya meraih lip balm di depannya. Mengoleskannya sedikit ke bibirnya agar tidak terlihat pucat. Setelahnya merapikan tatanan rambut panjangnya yang sedikit berantakan.

"Cantik banget gue. Pantes aja si Raquel nggak suka sama gue. Orang yang di hadapin bidadari gini. " Ziva terkikik geli.

"Nggak papa lah ya, muji diri sendiri. "

Gadis itu beralih ke meja belajarnya. Mengecek kembali tas dan buku mapel hari ini. Setelah di rasa lengkap, Ziva Menggendong tas sekolah berwarna oren miliknya.

Satu hal yang harus diketahui. Seorang Ziva Zeelvira menyukai warna oren. Bahkan seluruh isi kamarnya hanya ada satu warna itu. Kecuali lemari pakaian dan rak buku. Dan juga dengan boneka.

Jika kebanyakan anak perempuan seumuran nya menyukai boneka beruang atau semacamnya, maka tidak untuk Ziva. Gadis itu lebih menyukai boneka musang yang berekor sembilan, yaitu Kurama dalam serial kartun Naruto. Apapun yang berhubungan dengan Kurama dan warna oren, Ziva menyukainya.

Baginya warna oren itu seperti senja. Melambangkan perwujudan simbol petualangan, kepercayaan diri, dan ketenangan.

"Udah cantik, udah lengkap, udah wangi juga, tinggal capcus berangkat. " Ucap Ziva tersenyum jumawa. Kakinya melangkah menuju pintu, berniat ingin membuka. Keluar dari kamarnya untuk sarapan bersama keluarganya.

"Bom."

"HUAAAA BOM ANJING SIALAN!!! ASTAGHFIRULLAH KASAR!! " Teriak Ziva tepat setelah ia membuka pintu, ia di kejutkan dengan manusia alien didepannya yang tiba tiba muncul. Membuat Ziva terkejut dan reflek berteriak.

Zero melotot sembari menutup kedua telinganya. "Heh mulutnya! Kasar banget jadi cewek. " Ucapnya sambil mengacak asal kepala Ziva. Membuat rambut gadis itu berantakan.

Ziva menepis kasar tangan Zero. "IIHH! APAAN SIH, KAN JADI BERANTAKAN RAMBUT GUE!!! DASAR ABANG SIALAN!! "

Zero berdecak sebal sembari memutar bola mata malas. "Ck, gitu aja marah marah udah kek mak lampir aja lo. Lebay banget! "

AKSARAZIVA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang