2. Marga Marvelion

79 5 0
                                    


Happy Reading

*

*

*

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Perampok?." Gumam Aksara yang melihat seorang laki laki yang mungkin sepantaran dengannya telah dikepung tiga orang preman. Hal itu membuat Aksara menghentikan motornya dan meletakkan tasnya di tangki motor berniat ingin membantu.


Bugh.

Aksara berhasil menendang kaki preman yang memiliki rambut berwarna coklat keemasan. Hal itu membuat seluruh atensi ketiga orang yang ada di sana. Aksara tersenyum miring.

"Siapa lo?. Nggak usah ikut campur lo. " Tanya preman yang memakai jaket jins berwarna hitam. Menyorot tajam ke arah Aksara sepenuhnya.

"Lo nggak perlu tau siapa gue. Yang jelas sekarang lo semua pergi atau gue buat sekarat lo semua?. " Ucap Aksara tenang.

"Lo pikir kita takut sama bocah kek lo?. Nggak usah jadi pahlawan kesiangan lo. " Ucap preman dengan topi di kepalanya.

"Sayangnya, gue pahlawan kemalaman. "

"Banyak bacot lo!. "

Satu orang maju ingin memberikan pukulan kepada Aksara. Namun Aksara berhasil menangkis dan memberikan beberapa pukulan sehingga membuat preman itu tersungkur sembari memegang pipinya yang berdenyut. Melihat temannya yang tersungkur, dua preman lainnya beringsut maju. 

Bugh

Bugh

Aksara berhasil memberikan pukulan telak pada kedua orang itu yang bernasib sama dengan temannya tadi. Hal itu membuat Aksara tersenyum miring. Mengusap sudut bibirnya yang robek karena sempat mendapatkan pukulan.

"Pergi lo semua. Sekali lagi gue lihat lo gangguin dia gue buat lo sekarat saat itu juga. " Hardiknya membuat ketiga preman itu buru buru pergi dari hadapan Aksara.

Aksara menatap kepergian tiga preman itu dengan senyuman tipis. Setelahnya ia berbalik dan melangkah membantu orang yang terduduk sembari memegangi perutnya yang terasa nyeri. Mungkin sempat terkena tendangan. Pikir Aksara.

Aksara mengulurkan tangannya berniat membantu untuk berdiri. Cowok itu menerimanya dengan senang hati.

"Lo nggak papa?. " Tanya Aksara memastikan.

Cowok itu mengangguk. "Hm. Thanks. "

"You are welcome. Kalo gitu gue cabut. " Aksara berbalik menaiki motor hitamnya. Hendak memakai helmnya, gerakannya terhenti saat seseorang memanggilnya.

AKSARAZIVA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang