*#FOLLOW SEBELUM MEMBACA#*
Spionase...
Galaxy....
Saturnus....
Tentang Dia.... Yang mencoba mencari sebuah kata bahagia. Tentang Seseorang.... Yang tak tau dimana keberadaannya. Alur hidup yang selalu dipaksa untuk sempurna. Masalah yang selalu d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
"Sendirian aja? "
Tanya seseorang yang membuat Aksara menoleh ke samping melihat siapa yang mengganggu ketenangan nya. Setelah tau siapa orang itu, Aksara kembali ke posisi semula. Dengan alis yang menukik sebal. Orang yang berada di sampingnya ini sama pengganggu nya seperti Andhika. Menyebalkan!
"Bukan urusan lo! " Ketus Aksara.
Sedangkan cowok itu hanya tersenyum. Matanya tertuju pada apiknya pemandangan. "Ternyata lo orang nya ketus juga ya. Tapi lo baik. "
"Gue nggak merasa. " Aksara diam sejenak. "Lo anak baru itu? Shaga? "
Ya, orang yang berbicara dan mengganggu kesendirian nya adalah Shaga. "Seperti yang lo liat. Gue emang anak baru. "
"Oh."
Shaga lagi lagi hanya bisa tersenyum mendengar jawaban Aksara yang sangat cuek. Bisa ia simpulkan. Selain ketus ternyata Aksara juga cuek dan sedikit pendiam. Mungkin?
"Ngikutin gue? " Tanya Aksara lagi tanpa repot repot menoleh ke arah lawan bicaranya.
Shaga tertawa mendengar penuturan Aksara. Sedangkan sang empu menoleh dengan raut muka datar. "Emang gue se kuker itu buat ngikutin lo? " Shaga menggelengkan kepala merasa lucu dengan pertanyaan itu.
"Hm."
"Gue udah dari tadi disini sebelum lo dateng. Lo aja yang nggak tau gue, padahal gue ada di sudut sana. Lagi banyak pikiran? "
"Sotoy! "
Shaga terkekeh. Kemudian membalikkan badan bersandar di pembatas rooftop. "Dari sekian banyaknya tempat di sekolah ini. Kenapa rooftop yang menjadi tempat favorit? Padahal taman belakang sekolah ada. "
Aksara mengangkat sebelah alisnya menoleh. "Lo niat ngusir? "
"Gue nanya. Nggak ngusir! " Shaga mendengus. "Oh ya, buat yang malam itu, thanks lo udah bantuin gue. Kalo nggak ada lo, pasti gue udah dihajar habis habisan. "
Aksara mengangguk. "Hm. Sama sama. Pas kebetulan gue lewat dan liat lo. "
"Ya untung aja. " Shaga berhenti sejenak. Ia sedikit bingung untuk mencari topik untuk dibicarakan. Lantaran lawan bicaranya memiliki sifat cuek yang membuat dirinya tidak terbiasa. Baru pertama kali dalam hidupnya Shaga berbicara dengan orang secuek Aksara.
