28. Tentang PIN Rahasia

69 3 0
                                    

Happy Reading!!!

*

*

*

****

"Hati-hati dalam memilih lawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati dalam memilih lawan. Mereka adalah dua komunitas misterius yang berbeda. "

—Author AKSARAZIVA

****

Koridor kelas sebelas kini terlihat ramai. Bel istirahat baru saja berbunyi. Seluruh murid-murid SMA Exarion tengah berjalan menuju kantin. Tidak ada tempat yang menarik selain tempat itu. Kantin sekolah adalah surganya para pelajar seperti mereka.

Ziva dan kedua sahabatnya baru saja menempati meja kantin yang masih kosong. Bukan meja yang seperti biasa mereka tempati bersama anggota Galaxy. Ini meja lain. Bukan karena tidak mau, hanya saja mereka butuh berbicara bertiga tanpa ada yang menganggu.

"Lo berdua pesen apa? Biar gue yang mesenin. " Tanya Vanna pada teman temannya.

"Gue batagor sama jus jeruk aja. Lengkap, sambel kacang banyakin. " Jawab Ziva.

"Samain." Abel ikut menyahut.

"Oke bentar ya. " Vanna berlalu pergi setelah mendapat anggukan dari kedua temannya.

"Zee, "

Ziva mengangkat dagu saat Abel memanggilnya. "Apa? "

"Lo nggak papa? " Tanya Abel intens. Entah mengapa ia merasa jika Ziva sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Dari gelagatnya saja, Ziva terlihat banyak melamun di kelas tadi.

"Hah? Gu-gue nggak papa kok. Emang kenapa sama gue? " Tanya balik Ziva. Kedua matanya terus bergerak ke sana ke mari agar tidak bertatapan dengan mata tajam Abel.

Abel menatap Ziva datar. "Lo nggak pinter bohong sama gue. Sadar nggak lo hari ini banyak ngelamunnya? Lo kek nggak fokus. " Mungkin jika dibandingkan dengan Vanna, Abel lebih peka dengan sekitar. Apalagi jika menyangkut kedua temannya. Ia akan tau jika temannya berbohong atau menyembunyikan sesuatu tanpa di beritau. Dari sikapnya saja Abel sudah mengerti. Dan Abel yakin, Ziva sedang berbohong padanya.

"Masa sih? " Ziva termenung. Akhir-akhir ini memang banyak yang ia pikirkan. Tentang peneroran yang terjadi pada Andhika dan Raven, kejadiannya Aksara malam itu, dan sosok bertopeng yang Aksara ceritakan di rumah sakit waktu lalu. Banyak asumsi negatif yang ia dapatkan. Bohong jika Ziva saat ini bisa santai_santai saja setelah mendengar cerita Aksara. Nyatanya, jauh di lubuk hatinya Ziva merasa gelisah dan khawatir.

"Zee? Kok ngelamun sih? Lo kenapa? Lagi mikirin itu ya? " Tanya Vanna yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya. Melihat Ziva hanya diam, membuat Abel menghela nafas panjang. Ia dan Vanna sudah mengetahui apa yang menjadi masalah mereka sekarang.

AKSARAZIVA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang