27. Puzzle Picture

61 3 0
                                    

Happy Reading!!!

*

*

*

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Mobil Alphard hitam baru saja masuk dipekarangan rumah besar milik Keluarga Marvelion. Satpam berseragam hitam yang kembali menutup gerbang setelah mempersilahkan Tuanya masuk segera menghampiri. Sekedar memberikan selamat malam dan membawa kendaraan itu ke garasi.

Sementara, lelaki dengan tuxedo yang melekat di tubuhnya keluar dari mobilnya. Sepatu pantofel yang glossy terkesan mahal saat Arion memakainya. Benar. Dia adalah Arion yang baru saja pulang dari kantor. Tangan kanannya menyodorkan kunci mobil miliknya kepada satpam tadi. Lalu, berjalan masuk ke rumah mewahnya setelah menjawab sapaan dari satpam.

Pertama kali yang ia lihat setelah membuka pintu rumah adalah kekosongan. Tidak ada siapapun dirumahnya. Bi Una? Mungkin sedang berada di rumah Arron membantu Devia. Mengingat jika rumah yang ia tempati hanya dirinya dan Aksara yang tinggal. Jadi, Arion tidak di buat heran jika rumahnya terlihat sangat sepi. Juga tidak ada sambutan saat ia pulang dari kantor layaknya rumah yang adiknya tempati. Rumah itu selalu saja ramai dan damai. Jauh berbeda dengan rumahnya. Itulah sebabnya ia tidak membutuhkan pembantu terlalu banyak.

Sejenak Arion menghela nafas sebentar. Kemudian, kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar. Tapi, tak bisa dipungkiri jika ia juga tengah mencari keberadaan Aksara. Kedua matanya mengedar ke seluruh ruangan. Sepi. Dimana anak itu? Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Biasanya Aksara sudah ada di ruang tengah bersama Alisha atau mungkin Andhika. Tapi kali ini Arion tak menemukannya di sana. Bersikap acuh. Arion tetap melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Papa udah pulang? " Tanya seseorang yang baru saja muncul dari balik pintu.

Mendengar suara seseorang, Arion menghentikan langkahnya di tengah anakan tangga. Membalikkan badan dan di saat itu juga kedua matanya melihat presensi Aksara yang sedang menatapnya.

Arion membasahi bawah bibirnya. Kedua tangan di masukkan ke saku celananya, menatap Aksara datar. "Darimana kamu? Bukannya belajar malah keluyuran! "

"Aksa nggak keluyuran, Pa. Aksa baru aja nemenin Alisha belajar. " Koreksinya memberikan penjelasan. "Papa udah makan? Kalo belum Aksara panggilin Bi Una tolong masakin? " Tanya Aksara perhatian. Sorot matanya menatap sendu lelaki yang ia sebut Papa itu.

"Nggak perlu. Saya sudah makan di luar. Lebih baik kamu urus diri kamu sendiri. Perbaiki nilai kamu sampai kamu patut dibanggakan. Jangan hanya berwacana, Aksara. " Itu kalimat sindiran. Aksara sangat sadar. Cowok itu diam-diam menghela nafas panjang. Selalu seperti ini. Ia sudah sangat terbiasa. Bahkan bisa dibilang kata-kata seperti itu sudah menjadi makanannya setiap kali bertemu dengan Arion.

AKSARAZIVA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang