*#FOLLOW SEBELUM MEMBACA#*
Spionase...
Galaxy....
Saturnus....
Tentang Dia.... Yang mencoba mencari sebuah kata bahagia. Tentang Seseorang.... Yang tak tau dimana keberadaannya. Alur hidup yang selalu dipaksa untuk sempurna. Masalah yang selalu d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Pergi mu terlalu jauh, hingga mustahil untuk bertemu barang sedetikpun. "
—Aksara Shaka —
***
"Ternyata, benci jadi cinta itu benar adanya. Dan sialnya, gue jatuh cinta sama orang yang udah punya pawangnya. "
—Laskar Laksana—
***
"Hidup itu emang gitu, kalo nggak kadang, ya kidding. Terlalu strange. "
—Ziva Zeelvira—
****
Lampu kamar itu masih setia menyala. Menyorot terang pada ruang kamar dengan si penghuni yang gelosoran di atas kasur empuknya. Posisi terlentang dengan kedua tangan memegang ponsel. Sekarang masih pukul 8 malam. Ziva di buat berdecak saat Vanna malah pamer makanan pada grup chat nya dengan kedua sahabatnya.
"Dih nyebelin banget sih, Vanol! Di kira gue bakal iri liatnya?! " Gumam Ziva dengan muka julit. Lalu, meletakkan ponselnya di samping setelah ia membalas ketus di grup Whatsapp nya.
Menyebalkan! Bohong jika Ziva tak tergiur dengan berbagai snak dan jajanan yang Vanna kirim tadi. Ia itu tipe orang yang suka sekali dengan kriuk-kriuk. "Beli aja kali ya. Jajan gue juga udah pada habis. Ishh, gara-gara Vanna pokoknya! " Ziva mendumel. Tapi tak urung gadis itu mengambil dompet dan kunci mobil kesayangannya di atas nakas. Tak lupa juga dengan ponselnya. Ziva akan membelinya di Indomaret terdekat.
Kaos putih dan celana jeans sepaha yang Ziva kenakan dan rambut panjangnya yang sengaja ia gerai. Setelah memperhatikan penampilannya di cermin, Ziva berbalik badan keluar dari kamarnya.
"Nda, Ayah belum pulang, ya? " Tanya Ziva yang baru saja sampai di lantai dasar. Mendapati Giselle yang sedang menonton TV sembari memakan kue kering.
Giselle menoleh. "Belum tuh. Katanya sih masih ada urusan di kantor. Emang kenapa? Kamu mau kemana? "
Ziva manggut-manggut dengan bibir nya berbentuk huruf O. "Enggak ada apa-apa, sih. Cuma nanya doang. Ziva mau ke Indomaret. Mau beli jajan sama es krim. Udah habis soalnya. " Jawab Ziva.
