chapter thirty three

782 49 2
                                    

" Huh penatnya ! " Adam menghempas tubuh sasanya ke atas tilam. Dia meletakkan lengan di dahi lantas matanya dipejam rapat.

Telefon pintarnya berdering bingit meminta untuk di angkat. Dia mendengus kasar. Kacau betullah !

" Hello ! " ucapnya kasar tanpa melihat siapa pemanggil.

" Hush garangnya ! " kata gadis di dalam talian.

Laju Adam melihat nama di telefonnya tetapi hanya tertera nombor sahaja. " Siapa ? " soalnya ringkas.

" You rasa siapa ? " usik gadis itu. Dia ketawa kecil.

Adam mendengus kasar. " Aku takde masa nak main teka teki malam malam buta ni. " Baru sahaja dia mahu mematikan panggilan, kata kata gadis itu membuatkan perbuatannya terbantut.

" I la Jesnita. " katanya lembut.

" Mana you dapat nombor I ? " soal Adam mendatar.

" Secret. " jawab gadis itu.

Masing masing diam.

" Kenapa call ? Kalau diam macam ni baik I end call. "

" Oh sorry sorry. I just nak ingatkan...you ada meeting esok dengan lembaga pengarah Coltex Empire. "

" Okay. "

" Jangan lewat tau. Tuan Sharif tak suka orang yang tak alert dengan masa. " ujar Jesnita serius.

" Ada apa apa lagi ? " soal Adam mendatar.

" Hm tiada. "

Laju Adam mematikan panggilan lantas meletakkan telefonnya di atas meja di sisi katil. Dia memejam matanya. " Goodnight flower. "

••••••••••

" Biadab betul mamat ni. Dia end macam tu je ? " ujar Jesnita, geram lantas bibirnya diukir senyuman...misteri.

Dia ingat perbualan bersama Rafael semasa perjalanan ke rumahnya.

* flashback *

* You suka Adam ? " soal Rafael tanpa memandang gadis di sisinya itu.

Jesnita diam.

" You ingat Jes. He's already married. Jangan jadi watak antagonis dalam cerita ni. "

Jesnita diam.

" You dengar tak apa I cakap ni ? " soal Rafael seraya memandang gadis itu sekilas.

" Ya I dengar ! " jawab gadis itu. Dia mendengus perlahan.

* end flashback *

" I like him. He will be mine soon. "

•••••••••

Alana duduk bersendirian di ruang tamu. Tangannya mencapai remote control lantas mencari channel yang menarik untuk ditonton.

" Bukan. "

" Tak best. "

" Eee apa punya cerita ni. "

" Argh ! " Akhirnya dia melempar remote itu di sisinya.

" Bosannya ! " katanya perlahan.

Alana mengambil telefon pintar di atas meja seraya membuat panggilan.

" Hello. " kata seorang gadis di hujung talian.

" Hello ! Aulia jom keluar nak ? Kak Long bosan lah duduk rumah besar ni sorang sorang ! " ujar Alana,sebal.

Aulia ketawa kecil. " Okey. Dalam setengah jam Aulia pick up kak long eh. "

Alana senyum. " okey ! "

Aulia mengucap salam sebelum dimatikan panggilan selepas mendengar balasan kakak iparnya.

••••••••••

" Kita nak pergi mana ni ? " soal Aulia tanpa memandang kakak iparnya.

" Ikut Aulia lah nak pergi mana. Kak long ikut je. "

" Hm kalau gitu. Shopping okay ? " Aulia memandang gadis di sisinya sekilas.

Alana senyum kecil. " Okay ! " ucapnya teruja.

" Alright ! "


••••••••

" Along balik bila ? " soal Aulia seraya menyedut minumannya.

" Katanya outstation 3 hari. Khamis la kot dia balik. " jawab Alana mendatar. Matanya meliar melihat kawasan shopping complex yang agak sesak dengan pengunjung. Tiba tiba matanya memandang dua susuk tubuh berjalan beriringan memasuki butik baju. Seorang wanita bertudung serta lelaki berkemeja putih. Dia senyum segaris.

" Kak long tengok apa ? "

Alana mengalih pandangan ke arah adik iparnya itu. " Nothing. "

" Ni along tahu ke Kak long keluar rumah ni ? "

" Jangan risau.. kak long dah minta izin sebelum keluar tadi. Siap main soal siasat lagi. "

Aulia ketawa kecil. " Dia risau la tu. Sayang bini kan "

Alana menggelengkan kepalanya.

" Dah jomlah kita shopping. Datang jauh jauh setakat minum air baik tak payah datang. Kat rumah boleh minum. " ujar Alana selamba sehingga mengundang tawa kecil Aulia.

" Okey jom. " Aulia membayar minuman mereka di kaunter.





MR ADAM'S WIFEWhere stories live. Discover now