13

16.7K 1.2K 53
                                    

¤¤¤

"Malam ini dandanlah yang cantik, aku ingin kau melayaniku malam ini"

"_Sudah lama aku tidak merasakan nikmatnya lubangmu" ucap Leon

Deg !!

"T-Tuan" cicit Jungkook

Leon menaikan sebelah alisnya, kemudian mendekat pada Jungkook dan mengangkat dagu itu dengan telunjuknya.

"Jangan bilang kau tidak mau melayaniku?" Tanya Leon tepat didepan Jungkook.

Jungkook reflek menutup matanya dan meneguk ludahnya kasar, rasa gugup begitu kentara didalam dirinya. Karena tidak ada jarak diantara mereka, bahkan hidung mereka pun sudah bersentuhan.

"Kandungan saya belum genap tiga bulan, itu artinya kita tidak bisa melakukannya" cicit Jungkook takut-takut.

Ah, Leon lupa tentang itu

Leon menyimpan telunjuknya, kemudian mundur satu langkah. Menatap lekat wajah Jungkook, kali ini Leon tidak menyangkal jika Jungkook memang Cantik untuk ukuran Namja.

"Baiklah, kali ini aku akan mengalah. Demi keselamatan calon anakku" ucapnya, kemudian meninggalkan Jungkook.

Jungkook terduduk dilantai, dan meremat dadanya yang sesak. Mungkin jika bisa diperhitungkan, airmatanya bisa dijual untuk membayar hutang Ayahnya dan membebaskannya dari penjara emas ini.

"Aku sadar posisiku saat ini, tapi bisakah kau tidak menyakiti hatiku dengan ucapanmu, Tuan" lirih Jungkook

"_kenapa kau selalu mengkhawatirkan calon anakmu, bagaimana denganku yang mengandungnya" isak Jungkook

Tanpa Jungkook tau, jika Leon masih berdiri didepan pintu kamar dan mendengar semua perkataannya.

Leon mematung, ada hal aneh pada dirinya ketika mendengar isakan Jungkook. Dia memegang dadanya, sesak menghampirinya mendengar itu.

"Kenapa hatiku sakit sekali mendengar dia menangis?" Gumamnya.

Tapi lagi dan lagi, Leon hanya menganggap itu adalah hal sepele atau hanya kebetulan. Leon pun langsung pergi dari sana, menuju ruang kerjanya.

Kring !! Kring !!

📞"hm"

📞"..."

📞"kenapa mendadak, Shibal?"

📞"..."

📞"baiklah-baiklah, suruh Arthur dan Garrel ke Mansion sekarang untuk menemani Jungkook"

📞"..."

📞"aku hanya tidak ingin dia melarikan diri, bukan karena aku mengkhawatirkannya"

📞"..."

📞"Shibal"

Leon pun mematikan telponnya sepihak, kemudian melempar ponselnya keatas meja.

"Hah"

Helaan nafas terdengar dari bibir tipisnya, dia pun mengambil ponselnya kembali dan berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar, Leon melihat Jungkook sedang merenung ditepi ranjang. Pandangannya lurus kedepan, dengan tatapan Kosong.

"Jeon"

Jungkook mengerjap mendengar suara dalam milik Leon, kemudian menengok.

"Ada apa Tuan?"

"Tolong siapkan pakaianku, dini hari nanti aku akan ke Jepang" ucap Leon

Jungkook mengangguk, kemudian bangkit. Tapi sebelum dia masuk kedalam Walk in Closet, Jungkook menatap Leon.

"Ada Apa?" Tanya Leon

MR.LEONATHAN✅ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang